Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Hadiah 130 Juta Rupiah bagi yang Bisa Mengungkap Pembunuh Gajah Bunta

2543
×

Hadiah 130 Juta Rupiah bagi yang Bisa Mengungkap Pembunuh Gajah Bunta

Share this article

Seekor gajah bernama Bunta milik Conservation response unit (CRU) Kabupaten Aceh Timur ditemukan mati dengan salah satu gadingnya hilang pada Sabtu, 9 Juni 2018. Mayat Bunta ditemukan oleh seorang pawang gajah yang bernama saifuddin saat hendak memindahkan Bunta.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya, Bunta mati karena diracun menggunakan buah kuini, “Menurut laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang diterima Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, diagnosa sementara, Bunta keracunan berdasarkan kerusakan dan perubahan di organ usus, jantung, paru-paru, dan hati.”, ujarnya.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Diduga pelaku memberikan makanan pada Bunta, karena ditemukan sisa mangga dan pisang pada tubuh Bunta. Setelah gajah ambruk, pipi Bunta dipotong untuk diambil gadingnya.

Pengecekan gading juga dilakukan oleh pihak terkait, terdapat patahan gading sisa yang berukuran 48 cm, dan satu gading utuh berukuran 148 cm. “harga gading gajah rata-rata Rp. 8 juta per kilogramnya, sementara satu gading gajah rata-rata berukuran 4 kg. maka kita bisa memperkirakan harga jual gading yang diambil pelaku”, tambahnya.

Kasus pembunuhan Bunta ini tentu sangat memukul keras pihak pemerintah dan juga pihak CRU selaku pengurus gajah Bunta. Mereka merasa sangat kecolongan atas kejadian ini, “Bunta Mati hanya 400 meter dari CRU”, ujar Siti.

Saat ini, penanganan kematian Bunta sedang ditangani oleh Kepolisian Aceh Timur, BKSDA Aceh, dan Direktorat Penegakkan Hukum KLHK.

Reaksi Masyarakat

Padahal Bunta merupakan salah satu gajah jinak yang ada di CRU, Bunta berperan sangat besar dalam konflik antara satwa dengan manusia. Gajah ini juga sempat menyambut seorang Aktor terkenal, Leonardo Dicaprio yang datang ke Aceh beberapa waktu yang lalu.

Kasus ini pun menuai reaksi dari masyarakat luas. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh (BKSDA), Sapto Aji Prabowo menyayangkan kejadian tersebut, “Gajah yang justru membantu masyarakat mengatasi konflik kok tega-teganya dibunuh?”, ujarnya. Ia juga mengecam dan mengutuk pelaku pembunuhan Bunta.

Seorang aktivis dan juga selebriti, Chicco Jerikho juga mengecam pembunuhan Bunta melalui Instagram pribadinya, “Buat saya ini tidak bisa dibiarkan, sudah banyak kasus gajah mati dan akhirnya hilang begitu saja, padahal gajah adalah aset negara. Sekarang ini jumlahnya sudah sangat kritis. Perlu ada efek jera bagi para pemburu gading ini. Saya berharap DPR juga segera merevisi UU No. 5 Tahun 1990 agar tidak ada lagi Bunta-Bunta lain yang mengalami nasib yang sama”, tulisnya

Selain Chicco Jerikho, beberapa selebriti lain seperti Melly Goeslaw, Baim Wong, Arifin Putra, Wulan Guritno, dan Daniel Mananta juga mengungkapkan kesedihannya atas kasus ini melalui akun media sosialnya masing-masing.

Beda halnya dengan bentuk kecaman yang lain, BKSDA selaku badan pemerintah jdan mitra menyediakan uang Rp. 30 juta bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi mengenai pembunuhan gajah Bunta. Sama halnya dengan BKSDA, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf juga menawarkan Rp. 100 juta melalui akun facebooknya.

“kerahasiaan dijamin gubernur”, tulisnya. Ia pun mengancam dan menyuruh pelaku pembunuhan Bunta untuk segera menyerahkan diri pada pihak berwenang. “atau akan ditangkap dengan risiko yang tidak dapat diperkirakan”, tambahnya.

Bagi yang ingin memberikan info akurat tentang itu, Irwandi mepersilakan untuk mengirim informasi dimaksud ke email pribadinya; albiruny@gmail.com

Maka bagi siapa saja yang dapat menangkap pembunuh Bunta, anda akan mendapatkan total Rp. 130 juta. Ayo, siapa yang tertarik?

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback
5 years ago

[…] – Dua orang pembunuh gajah jinak “Bunta” milik kamp Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kecamatan Aceh Timur, Provinsi Aceh divonis […]