Gardaanimalia.com – Beberapa waktu yang lalu lembaga internasional konservasi alam (IUCN) merilis daftar spesies satwa dan tanaman yang punah. Perlu diketahui, bahwa saat ini ada banyak satwa yang jumlahnya juga sudah sangat sedikit atau hampir punah. Tidak sampai ribuan di alam, berikut ini adalah deretan satwa paling langka yang jumlahnya kurang dari 100 ekor di dunia. Dua di antara satwa langka ini hidup di Indonesia.
1. Badak Jawa
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu badak langka yang saat ini hanya dapat dijumpai di Indonesia tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon. Mengutip dari laman World Wildlife Fund (WWF), dulunya spesies ini dapat ditemukan di wilayah timur laut India dan Asia Tenggara. Namun, populasinya menurun tajam hingga dinyatakan langka.
Menurut catatan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) hingga Agustus 2020, populasi Badak jawa hanya 74 individu. Ada 40 Badak jawa jantan dan 34 lainnya adalah Badak jawa betina. Jika dilihat dari umurnya, 59 Badak jawa yang hidup di TNUK berusia remaja hingga dewasa. Sedangkan, 15 lainnya merupakan anak.
Secara fisik, Badak jawa memiliki tinggi dari 1,5-1,7 meter dengan berat antara 900-2300 kilogram. Badak jawa memiliki satu cula yang panjangnya kurang lebih 25 sentimeter. Cula Badak jawa betina lebih kecil atau bahkan tidak terlihat. Usia hidupnya diperkirakan bisa sampai 30-40 tahun.
2. Badak Sumatera
Satwa kedua yang saat ini jumlahnya kurang dari 100 individu ialah Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Laman World Wild Life (WWF) menyebutkan bahwa Badak sumatera merupakan jenis yang paling kecil di keluarga rhinoceroses dan menjadi satu-satunya badak endemik Asia yang memiliki dua cula. Dulu, Badak sumatera tersebar di Bhutan, India, Myanmar, dan Malaysia bahkan diperkirakan spesies ini juga hidup di Vietnam dan China.
Tak jauh berbeda dari Badak jawa, Badak sumatera saat ini juga hanya hidup di Indonesia yakni di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Mengutip dari laman rhinos.org, dalam kurun waktu 20 tahun belakangan, populasi Badak Sumatera terus berkurang hingga 70 persen. Pada tahun 2015 silam, satwa ini dinyatakan punah di daratan Malaysia. Data dari WWF menunjukkan bahwa jumlah Badak sumatera saat ini kurang dari 80 individu di alam.
Badak sumatera memiliki masa hidup rata-rata antara 32 hingga 35 tahun. Karena ukurannya yang lebih kecil, berat badan badak bercula dua ini juga lebih kecil yakni antara 800-2000 kilogram. Satwa langka ini merupakan hewan soliter yang makan buah-buahan, ranting, daun, dan semak-semak.
Baca juga: Cegah Perdagangan Ilegal Satwa, KLHK Perketat Penjagaan dan Kebijakan
3. Owa Hainan
Satwa dengan nama ilmiah Nomascus hainanus ini adalah primata sekaligus mamalia paling langka di dunia. New England Primate Conservancy mencatat jumlah Owa hainan di dunia hanya ada 30 individu saja.
Pada tahun 1950-an, populasi primata ini kurang lebih 2000 individu. Namun, perburuan dan hilangnya habitat membuat Owa Hainan menjadi semakin langka. Dalam rentang waktu antara tahun 1960 hingga 1980, diperkirakan ada setidaknya 100 Owa hainan mati karena diburu. Satwa ini dibunuh untuk diambil daging dan tulangnya. Saat ini populasi yang tersisa hanya ada di Bawangling National Nature Reserve yang ada di Pulau Hainan, China.
Owa hainan memiliki kaki dan lengan yang panjang. Beratnya antara 5,8-10 kilogram. Tidak ada perbedaan yang sangat signifikan antara berat Owa hainan jantan dan betina.
4. Vaquita
Pernah mendengar atau membaca tentang Vaquita (Phocoena sinus)? Ini adalah mamalia laut paling langka di dunia. Posisinya sudah di ujung tanduk menuju punah. WWF menyebutkan populasinya hanya sekitar 10 individu saja. Habitatnya ada perairan yang berada di wilayah utara Telur California.
International Committee for the Recover of the Vaquita (CIRVA) melaporkan data yang kurang lebih sama. Menurut laporan CIRVA, pada tahun 2018 hanya ada 6 hingga 22 Vaquita yang tersisa. Jumlah itu menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan. Pada tahun 1997, jumlahnya diperkirakan 600 individu.
Jangan salah membayangkan, mamalia laut yang satu ini ukurannya tidak besar. Panjangnya rata-rata 144 sentimeter dan beratnya rata-rata 46,5 kilogram. Warna tubuhnya abu-abu dan yang menjadi khasnya ialah lingkaran hitam pada mata. Vaquita yang tinggal di perairan dangkal sangat menyukai cumi-cumi dan ikan-ikan kecil sebagai makanannya.
5. Labi-labi Raksasa Tempurung Lunak
Jangankan 100 individu, jumlah Labi-labi raksasa tempurung lunak (Rafetus swinhoei) tidak sampai puluhan. Mengutip dari laman BBC, hanya ada tiga yang hidup di Bumi. Satu pejantan hidup di kebun binatang Suzhou, China dan dua yang lainnya hidup di alam di Hanoi, Vietnam.
Dulunya Labi-labi raksasa tempurung lunak mudah ditemui di perairan tawar di China dan Vietnam bagian utara. Namun, perburuan liar serta rusaknya habitat menjadikan spesies ini semakin sulit ditemukan. Ilmuwan sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah punahnya satwa ini. Inseminasi buatan telah beberapa kali dilakukan tetapi tidak ada hasilnya.
Spesies langka ini termasuk memiliki ukuran tubuh yang besar. Panjang keseluruhannya bisa mencapai 100 sentimeter dengan lebar tubuh sekitar 70 sentimeter. Beratnya antara 70-100 kilogram.
Rasanya seperi menunggu bom waktu meledak. Mereka pasti sangat kesepiab.
Duh, Mimin jadi merinding
[…] Baca juga: 5 Satwa Ini Jumlahnya Kurang dari 100 di Dunia, Ada yang Hidup di Indonesia […]