Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melaporkan kematian satu individu anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis). Satwa dilindungi itu ditemukan warga berada di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunarun, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Warga kemudian melapor kepada BKSDA Aceh.
“Sebelumnya kami mendapat informasi dari masyarakat, ada anak gajah sakit. Dari informasi tersebut, dikirim tim BKSDA bersama mitra ke lokasi untuk mengecek kebenarannya,” ungkap Agus Arianto, Kepala BKSDA Aceh, dikutip dari laman Antaranews.
Kata Agus, pihaknya kemudian menerima laporan bahwa warga menemukan anak gajah sudah mati pada Jumat (4/6/2021) siang. Bangkainya ada di kawasan hutan areal penggunaan lain (APL) yang posisinya berbatasan dengan perkebunan warga.
“Dari hasil pemeriksaan awal, penyebab kematian anak gajah itu karena sakit,” imbuhnya.
Baca juga: Kabar Baik, Populasi Macan Tutul Jawa Meningkat
Karena kondisinya sudah mati, pihak BKSDA Aceh kemudian mengirim tim untuk melakukan nekropsi guna mengambil sampel dan memastikan penyebab kematian gajah berjenis kelamin jantan yang usianya baru sekitar enam bulan itu. Agus juga menyebutkan bahwa petugas menemukan luka di bagian belakang kaki kiri.
“Dugaan sementara, penyebab luka akibat terkena gading gajah jantan. Kemungkinan, gajah jantan indukan mencoba membangunkan anak gajah tersebut,” terang Agus.
Untuk diketahui, gajah sumatera merupakan jenis satwa dilindungi di Indonesia menurut Paraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. IUCN juga menetapkan satwa ini dalam status terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
“Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarikan gajah sumatera,” pungkasnya.