Gardaanimalia.com – Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) terkena jerat pemburu di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sabtu (8/6/2024) lalu.
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU), Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I, BKSDA Bengkulu bersama masyarakat kemudian melakukan penyelamatan dengan cara mengevakuasi satwa.
Drh. Maria Ulfa menjelaskan bahwa saat ini beruang madu dalam proses perawatan di kandang rehabilitasi Taman Wisata Alam (TWA) Seblat.
“Lukanya cukup dalam hingga mengekspos tulang radius ulna,” tutur Maria kepada Garda Animalia, Jumat (14/6/2024).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, lanjut Maria, jerat ini merupakan yang kedua kali sebab os phalank (digiti) sudah tidak ditemukan, hanya tersisa carpal-metacarpal.
“Beruang tersebut akan dilakukan amputasi atas pertimbangan pengamatan yang dilakukan beberapa hari terakhir luka semakin melebar,” imbuh Maria.
Selain luka yang bertambah lebar, Maria juga mengatakan bahwa proses pembusukan pada luka di tubuh beruang madu semakin cepat.
Sementara, Kepala Resort KSDA Mukomuko, SKW I, BKSDA Bengkulu Mirwan menyebut, ini bukan kali pertama satwa liar terkena jerat, termasuk beruang madu.
Kali ini, sambungnya, satwa terjerat di kawasan perkebunan masyarakat, yaitu tanaman kelapa sawit berumur 10 di atas 10 tahun.
Mirwan mengungkapkan, lokasi kebun sawit tersebut berada di HP (Hutan Produksi) Air Dikit yang berada tak jauh dari lokasi yang berbatasan dengan kebun PT Agro.
Sapu Jerat Ibarat Menekan Balon
Informasi pertama berawal dari masyarakat melalui anggota Flora & Fauna TNKS dan postingan di Facebook tentang adanya beruang madu terkena jerat di kebun masyarakat dekat perkebunan PT Agro.
Pada Jumat (7/6/2024) siang itu, seorang warga bernama Susilo menyaksikan beruang terjerat dan mendokumentasikan melalui video.
“Informasi [lalu] disampaikan ke Tim WRU BKSDA Bengkulu,” cerita laki-laki yang akrab dipanggil Damin tersebut kepada Garda Animalia.
Sesudah melakukan persiapan dan koordinasi, ujarnya, tim langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari Kota Bengkulu.
“Sekitar pukul 6 pagi sudah sampai di Penarik. Kemudian, berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Penarik, serta masyarakat yang akan mengantar ke lokasi,” ungkapnya.
Ketika sampai di TKP, sekitar pukul 10 pagi, tim segera melakukan langkah-langkah untuk mengevakuasi satwa.
“Sekitar pukul 14.11 WIB, satwa beruang berhasil masuk kandang (box trap),” tambahnya.
Damin juga menyampaikan bahwa pihaknya pernah melakukan kegiatan sapu jerat di HP Air Rami, di Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh.
“Kegiatan seperti ini ibarat menekan balon, ditekan di bawah, di atas gembung, ditekan di atas, di bawah gembung,” tutur Damin.