Gardaanimalia.com – Beruang madu dilaporkan muncul di wilayah Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Laporan pertama kemunculan satwa liar ini diterima Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah dari Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Heru.
Menurut keterangan Heru, pada Jumat (13/1/2023) terdapat seekor beruang madu besar yang berkeliaran di sekitar permukiman warga.
Menanggapi hal tersebut, pihak BKSDA Pos Jaga Sampit bersama seorang anggota Manggala Agni Sampit melakukan observasi lokasi, Senin (16/1/2023) pukul 08.00-13.40 WIB.
Kesaksian lain datang dari Ketua RW bernama Kusno saat giat observasi dilakukan. Ia menjelaskan terlihat dua ekor berukuran besar dan satu ekor lainnya berukuran kecil muncul di ladang warga.
Petugas Temukan Cakaran Beruang Madu di Pohon
Petugas juga menemukan bekas cakaran satwa dilindungi tersebut di dahan pohon nangka, serta satu buah nangka yang habis dimakan.
Berdasarkan penjelasan Muriansyah, diduga kuat satwa dengan nama latin Helarctos malayanus yang berkeliaran di sekitar rumah warga tersebut berjumlah lebih dari satu ekor.
“Laporan (awal) warga, beruang berjumlah satu ekor besar. Yang kami temukan, cakaran itu ukuran kecil. Bisa remaja, bisa anak,” ujarnya saat dihubungi Garda Animalia, Rabu (18/1/2023)
Dirinya menerangkan lokasi kemunculan mamalia ini bukan merupakan habitatnya. Akan tetapi, merupakan permukiman yang di sekelilingnya terdapat pohon berbuah seperti nangka dan rambutan.
Satu set perangkap beruang madu pun dipasang pihak BKSDA di Trans Jalur 1, wilayah Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Untuk memancing datangnya satwa, petugas memasang umpan berupa empat buah nanas. Sementara, lokasi kemunculan beruang di areal ladang belum dipasangi perangkap.
Jika beruang madu terperangkap, Muriansyah mengatakan, pihaknya akan melapor ke pimpinan di Kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun.
Proses pengeluaran dan pengangkutan satwa dari perangkap ke Kantor BKSDA di Pangkalan Bun akan dilakukan setelah beruang madu ditangani tim WRU SKW II dan dokter.