Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

1131
×

Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Share this article
Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Keberadaan induk dan anakan badak jantan (Luther) di Taman Nasional Ujung Kulon melalui kamera monitor. Foto: Dok. TN Ujung Kulon

Gardaanimalia.com – Kelahiran dua Badak jawa masing-masing satu jantan dan satu betina di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020.

Kedua individu baru tersebut dapat diketahui dari hasil monitoring tim Balai TN Ujung Kulon sejak bulan Maret hingga Agustus  tahun 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak. KLHK mencatat hingga Agustus tahun ini, jumlah kumulatif Badak Jawa mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan pada klaster usia remaja-dewasa.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno menyampaikan kondisi habitat Badak jawa di TN Ujung Kulon terbukti masih baik, yang ditandai dengan kelahiran Badak jawa. Tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu Badak jawa.

“Kelahiran Badak jawa di TN Ujung Kulon tersebut juga mempertegas bahwa populasi Badak terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi kelangsungan hidup  satwa langka spesies Badak Jawa” jelas Wiratno di Jakarta (18/09/2020).

Wiratno juga memastikan, ketersediaan pakan Badak jawa di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik, sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku Badak pada saat ini dan masa yang akan datang.

Terus Dimonitor

Wiratno kemudian menegaskan bahwa, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, monitoring lapangan terus dilakukan diantaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut. Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh terus dilakukan hingga akhir Desember 2020.

“Pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan. Pandemi ini tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan taman nasional lainnya di Indonesia,” ungkap Wiratno.

Dirinya juga menyampaikan bahwa perintah Menteri LHK untuk tetap bekerja patroli dan kegiatan melindungi kawasan konservasi, termasuk satwa liar.

Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Keberadaan induk dan anakan badak betina (Helen) di Taman Nasional Ujung Kulon melalui kamera monitor. Foto: Dok. TN Ujung Kulon

“Dari satu kelahiran ke kelahiran selanjutnya dari Badak jawa ini terus menyambung. Hal ini memperkuat optimisme serta semangat kita, terutama dalam situasi sangat sulit masa pandemi sekarang ini. Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan “Luther” dan yang betina diberi nama “Helen” jelas Wiratno.

Pemerintah sedikitnya mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari 4 triliun Rupiah untuk rehabilitasi lahan dan konservasi. Termasuk untuk kegiatan konservasi di Taman Nasional diantaranya TN Ujung Kulon yang merupakan rumah bagi Badak jawa.

Wiratno menyatakan, dukungan APBN untuk konservasi dan TN setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak.

“Badak merupakan salah satu spesies satwa langka kunci. Bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan flagship species lainnya sebagai spesies penting di dunia,” ujarnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments