Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dua Pasang Rangkong Terekam di Tahura Lati Petangis

1411
×

Dua Pasang Rangkong Terekam di Tahura Lati Petangis

Share this article
Ilustrasi rangkong jenis kangkareng perut-putih (Anthracoceros albirostris). | Foto: Josve05a/Wikimedia Commons
Ilustrasi burung rangkong jenis kangkareng perut-putih (Anthracoceros albirostris). | Foto: Josve05a/Wikimedia Commons

Gardaanimalia.com – Dua pasang burung rangkong dari spesies kangkareng perut-putih (Anthracoceros albirostris) berhasil diabadikan tim Tahura Lati Petangis.

Momen kangkareng perut-putih yang sedang bertengger di atas pohon itu direkam melalui kamera ponsel pada 5 April 2023 lalu di Kalimantan Timur.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Tahura Lati Petangis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser Syarifuddin, saat ini hanya tampak dua pasang burung dari jenis itu.

Kemungkinan, tambah Syarifuddin, ada lebih banyak lagi di dalam kawasan. Namun, hingga kini timnya belum fokus dalam lakukan penelitian terkait populasi rangkong.

Dari pengamatan lapangan, kemunculan burung itu tak dapat disebut sering dan terbilang tidak menentu. Kadang, burung langka itu hinggap di pohon yang dekat dengan pos tahura.

“Jadi memang di depan pos ini masih ada pohon-pohon akasia dan pohon lainnya. Memang di situ dia sering hinggap,” jelas Syarifuddin lewat telepon kepada Garda Animalia, Selasa (30/5/2023).

Pada saat tertentu, tim lakukan identifikasi posisi burung hanya lewat suara. “Sementara ini memang rangkong jenis kangkareng saja yang terlihat, sedangkan jenis lain seperti rangkong gading belum pernah”.

Ancaman Burung Rangkong

Syarifuddin pun jelaskan ada dua ancaman terhadap kawasan Tahura Lati Petangis dan satwa yang tinggal di sana.

“Kondisi di dalam, di Blok Perlindungan dan Blok Koleksi bisa dikatakan masih lumayan lah tutupan hutannya. Di situ masih ada juga pakan dia (rangkong),” jelas Syarifuddin.

Pohon kariwaya atau beringin hutan, Ia sebut, sebagai sumber pakan rangkong dan burung lainnya masih ada di beberapa titik di dalam kawasan.

Namun, Ia tak menampik bahwa di sekitar kawasan juga sudah dikuasai oleh kebun sawit, baik milik perusahaan maupun masyarakat.

“Sebenarnya kawasan kami ini sudah di tengah-tengah sawit. Jadi, bahkan sebagian kawasan kami ‘diklaim masyarakat’ itu juga ada sawitnya,” ujar Syarifuddin.

Selain sawit, ancaman lain adalah bencana kebakaran hutan dan lahan. Sebab, pada 2019 lalu karhutla kena areal yang cukup luas di Tahura Lati Petangis.

Lati Petangis ialah hutan yang sebagian besar adalah bekas areal pertambangan PT BHP Kendilo Coal Indonesia. Operasi tambang di sana berakhir pada 2002 karena cadangan batu bara telah habis.

Ditetapkan pada 2015 sebagai tahura, areal seluas lebih dari 3000 hektare itu tercatat punya 24 spesies satwa liar dari jenis burung, mamalia, maupun reptil.

4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Edi
Edi
9 months ago

Salam konservasi….. Terus semangat