Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dugong Ditemukan Mati Terdampar dengan Luka 11,2 Sentimeter di Tubuhnya

1288
×

Dugong Ditemukan Mati Terdampar dengan Luka 11,2 Sentimeter di Tubuhnya

Share this article
Seekor dugong atau duyung (dugong dugon) ditemukan mati terdampar di perairan kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. | Foto: BKKPN Kupang
Seekor dugong atau duyung (dugong dugon) ditemukan mati terdampar di perairan kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. | Foto: BKKPN Kupang

Gardaanimalia.com – Seekor dugong atau duyung (Dugong dugon) ditemukan dalam kondisi mati (kode 2) terdampar di Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (23/1).

Laporan respon cepat yang disampaikan oleh Hermis Mambrasar menyatakan satwa ditemukan sekitar pukul 17.30 waktu setempat di Pantai WTC, Kota Waisai.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Selain itu, saat ditemukan di pesisir pantai diketahui bahwa terdapat sejumlah luka pada tubuh spesies mamalia laut tersebut.

Namun, penyebab kematian satwa dilindungi berjenis kelamin jantan itu belum diketahui lantaran tidak dilakukan tindakan pembedahan medis secara keseluruhan terhadap dugong yang mati.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Imam Fauzi, Kepala Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang yang mengatakan bahwa penyebab kematian dan luka pada tubuh satwa langka itu belum dapat dipastikan karena tidak ada nekropsi.

“Tim tidak melakukan nekropsi karena tidak adanya sarana pendukung. Ada dokter hewan, tapi sarana tidak memadai, dilakukan pemeriksaan fisik saja,” terangnya, Senin (24/1) dilansir dari Mongabay Indonesia.

Berdasarkan hasil pengukuran morfometrik, diketahui bahwa panjang mamalia laut tersebut yaitu 278 cm, lingkar dada 131 cm, lingkar perut 150 cm, panjang ekor 85 cm. Kemudian, lebar ekor 51 cm dan panjang sirip 38 cm.

Menurut pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan saat membantu proses penanganan, dugong yang diperkirakan berusia antara 10-20 tahun tersebut diduga mati secara alami lantaran usia.

Kemudian, pada tubuh satwa langka itu ditemukan dua luka di bagian depan sirip kiri dengan panjang 11,2 cm dan 10 cm dengan dalam luka 2 cm.

Tak hanya itu, hasil pemeriksaan fisik juga menunjukkan ada beberapa goresan di kulit yang dikarenakan proses pemindahan bangkai dugong dari laut ke pesisir pantai.

“Luka baru karena proses evakuasi. Dugong kelihatan kurus, ini jadi pertanyaan kenapa?” ujar Imam. Berkaitan dengan luka yang kemungkinan merupakan dampak aktivitas laut seperti kapal, Imam mengaku tidak mengetahui informasi soal itu.

Selanjutnya, saat pengukuran dan pemeriksaan fisik telah usai, mamalia laut dilindungi itupun dikuburkan di samping kantor PSDKP Tual Wilker Raja Ampat pada pukul 22.15 WIT.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments