Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Elang Brontok Akhirnya Kembali ke Rumahnya

1890
×

Elang Brontok Akhirnya Kembali ke Rumahnya

Share this article
Gambar burung elang brontok yang dilepasliarkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. | Foto: Dok. BKSDA Sumatera Selatan
Gambar burung elang brontok yang dilepasliarkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. | Foto: Dok. BKSDA Sumatera Selatan

Gardaanimalia.com – Seekor elang brontok hasil translokasi Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur Jakarta ke PPS Alobi Bangka berhasil dilepasliarkan di Taman Hutan Raya Gunung Menumbing, Minggu (19/12).

Pelepasliaran yang terletak di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu merupakan bagian dari agenda Living in Harmony with Nature: Melestarikan Satwa Liar Milik Negara dikolaborasikan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2021.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Ujang Wisnu Barata, Kepala BKSDA Sumsel mengungkapkan bahwa sepanjang 2021, pihaknya telah melepasliarkan satwa sejumlah 41 ekor dari berbagai jenis, termasuk elang brontok satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang RI.

Satwa-satwa liar, ujarnya, sebelum dilakukan pelepasan ke habitat aslinya telah melalui proses perawatan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi dan pemeriksaan kesehatan satwa.

Elang brontok dengan nama ilmiah Spizaetus cirrhatus itu dilepasliarkan setelah dinyatakan sehat dan layak berdasarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) Nomor: 091/SKKH/KKH/LK- PP/XII/2021 tanggal 13 Desember 2021.

Ia mengatakan bahwa animo para pihak terhadap pelestarian satwa dengan cara mengembalikan satwa-satwa itu ke habitat alami mereka, kini sudah menjadi “new normal” dalam suatu agenda.

“Dampak positifnya selain untuk peningkatan populasi satwa di alam, juga sebagai media edukasi secara luas bahwa melestarikan satwa milik negara dapat dilakukan bersama-sama,” imbuh Ujang, Senin (20/12).

Selain itu, Ujang juga menekankan bahwa poin penting dari kegiatan tersebut ialah para pihak termasuk masyarakat luas dapat memahami tentang proses panjang yang dibutuhkan dalam misi penyelamatan satwa.

“Nilai penting lainnya adalah para pihak dan masyarakat luas telah memahami bahwa penyelamatan satwa membutuhkan proses yang cukup panjang dimulai dari penyelamatan, perawatan, habituasi, hingga pelepasliaran,” tegasnya.

Dalam keterangan tertulis, BKSDA Sumsel juga menyebutkan bahwa Menteri Sosial, Tri Rismaharini ketika memotong tali pelepasliaran kandang habituasi terdengar pelan sedang mendoakan elang brontok.

“Kamu (red. Elang brontok) akan kembali hidup di alam bertemu dengan teman-teman dan menjalani hidup dengan bebas,” kurang lebih begitu yang dikatakan oleh Tri Rismaharini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments