Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Fakta Lumba-lumba Bongkok yang Sering Dikira Albino

3153
×

Fakta Lumba-lumba Bongkok yang Sering Dikira Albino

Share this article
Fakta Lumba-lumba Bongkok yang Sering Dikira Albino
Lumba-lumba bongkok dengan kulit terangnya. Foto: asset.kompas.com

Gardaanimalia.com – Saat lumba-lumba bongkok (Sousa chinensis) muncul ke permukaan, mereka sering kali diduga sebagai lumba-lumba albino. Mamalia laut yang ramah ini dapat ditemui di hampir setiap negara. Sayangnya keramahan mereka terhadap manusia membuat populasi mereka terus berkurang. Berikut adalah fakta lumba-lumba bongkok yang harus kamu ketahui.

Tubuh yang bungkuk dan berwarna terang

pariwara
usap untuk melanjutkan

Memiliki ciri tubuh yang khas, membuat satwa ini mudah dikenali. Tubuhnya terlihat bungkuk dibanding lumba-lumba jenis lain sehingga membuat mereka tampak memiliki punuk seperti unta. Di atas punuk tersebut ada sirip berbentuk segitiga.

Lumba-lumba bongkok memiliki tubuh yang kuat serta moncong yang cukup panjang. Dilansir dari laman kkp.go.id, lumba-lumba bongkok dapat tumbuh hingga 3,5 meter saat dewasa. Meski saat dewasa tubuh mereka terlihat berwarna terang, mereka terlahir dengan warna hitam. Saat beranjak dewasa tubuh mereka berubah menjadi abu-abu, merah muda dengan bintik, hingga menjadi putih saat dewasa.

Hidup Berkelompok

Hidup lumba-lumba bongkok dapat mencapai 40 tahun lamanya. Seperti jenis lumba-lumba pada umumnya, mereka juga gemar hidup berkelompok. Kelompok ini biasanya berjumlah cukup banyak. Sayangnya penurunan populasi yang terjadi secara signifikan membuat mereka tak lagi menjelajah samudera dalam kelompok yang ramai. Kini ketika kita menjumpai kawanan mereka di lautan jumlahnya tak akan sebanyak dahulu kala.

Makanan Favorit

Tak jauh berbeda dengan lumba-lumba jenis lain, jenis ini juga sangat menyukai kawasan lepas pantai. Mulai dari pantai yang mengalami pasang surut secara konstan bahkan muara sungai. Lumba-lumba bongkok sangat pintar dalam mencari makan. Mereka adalah pengumpan oportunistik yang tak suka pilih-pilih menu makanan. Meski begitu mereka tetap memiliki menu favorit yaitu ikan-ikan berukuran sedang seperti makarel atau belanak.

Lumba-lumba bongkok dan Samudera Hindia

Sebagai spesies yang ramah terhadap manusia, mereka cenderung menyukai perairan yang dangkal dengan air yang realatif lebih tawar. Oleh karenanya mereka sering ditemui di Samudera Hindia, perairan Afrika Selatan, Afrika Timur, serta perairan Timur tengah.

Di Indonesia sendiri mereka dapat ditemukan di perairan sekitar Pulau Sumatera dan Kalimantan. Seperti di Sungai Kualuh, Dusun Ramean Dua, Desa Kuala Beringin, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kalimantan Utara.

Terancam punah

Karena senang berenang di perairan dangkal dan dekat dengan manusia, lumba-lumba bongkok sering mendapatkan ancaman kematian dari perburuan, terluka karena alat pancing, ataupun menjadi korban tangkapan sampingan. Hal ini terus terjadi selama betahun-tahun sehingga populasinya terus berkurang.

Pada tahun 2015, IUCN memasukkan satwa ini dalam daftar merah mereka dengan status Vulnerable. Artinya eksistensi mereka di alam liar mulai rentan dan akan menghadapi ancaman kepunahan di waktu yang akan datang. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P 106 Tahun 2018 juga menetapkan mamalia ini sebagai satwa yang dilindungi sehingga interaksi dengan mereka harus didasari dengan prinsip-prinsip konservatif.

Hal yang bisa kita lakukan untuk membantu memastikan kelestarian mereka adalah berhenti melakukan perburuan, mencegah kemungkinan mereka masuk dalam alat pancing sebagai tangkapan sampingan, dan tentu saja menjaga habitat mereka.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
FATWA: Orangutan juga merantau! | Ilustrasi: Hasbi Ilman
Edukasi

Gardaaniamlia.com – Garda Animalia mengeluarkan FATWA (Fakta Satwa) pertama. Sebuah seri fakta singkat di dunia persatwaliaran. Yuk, simak!…