Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Gajah Tanpa Gading Diduga Mati Akibat Tersengat Listrik di Aceh Tenggara

1260
×

Gajah Tanpa Gading Diduga Mati Akibat Tersengat Listrik di Aceh Tenggara

Share this article
Gajah sumatera. | Foto: Merdeka.com
Gajah sumatera. | Foto: Merdeka.com

Gardaanimalia.com – Bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) yang ditemukan di Aceh Tenggara sepekan lalu diduga mati tersengat listrik.

Polisi dan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mendapati kawat listrik yang merupakan pagar pelindung tanaman jagung di sekitar lokasi kejadian.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, lokasi ditemukannya gajah tersebut berada dalam wilayah perkebunan masyarakat yang terletak di Desa Bunbun Indah, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.

“Bangkai gajah ditemukan dalam keadaan terkubur sebagian, dan sebagian lagi terbalut terpal plastik. Gadingnya hilang,” ungkap Agus, Selasa (17/5) pagi.

Berdasarkan hasil bedah bangkai, isi perut dan rongga dada satwa dilindungi tersebut dalam kondisi terburai keluar. Hal itu diduga sengaja dilakukan agar proses pembusukan satwa bisa lebih cepat.

Kematian satwa tersebut menurut hasil nekropsi secara makroskopis diduga tersengat listrik yang berasal dari kabel listrik dengan jarak sekitar dua meter dari posisi bangkai ditemukan.

Satwa endemik Sumatera yang berumur sekitar 10 tahun dan berjenis kelamin jantan tersebut diperkirakan telah mati 8 hari terhitung sejak bedah bangkai dilakukan.

Kata Agus, temuan bangkai satwa dilindungi itu berasal dari laporan Kepala Resort Konservasi Wilayah 15 Kutacane Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Aceh pada Selasa (10/5) pagi.

Sebagai tindak lanjut, tim medis dari BKSDA Aceh dan polisi kehutanan (Polhut) langsung berangkat di hari yang sama dari Banda Aceh menuju Aceh Tenggara.

Ketika sampai di sana, tim langsung menuju lokasi bersama Polres Aceh Tenggara, TNI Koramil Kutacane dan Muara Situlen, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Forum Konservasi Leuser, Wildlife Conservation Society, dan kelompok swadaya masyarakat Batu Gajah.

Akan tetapi, pihaknya baru bisa melakukan nekropsi berapa hari setelahnya. Hal itu dikarenakan perjalanan tim mengalami sedikit hambatan akibat jarak yang jauh dan akses jalan yang sulit.

Terlebih, ujar Agus, situasi saat itu tengah diguyur hujan sehingga semakin memperparah kondisi jalan yang ditempuh oleh tim.

“Kendaraan tim sering terhambat. Olah TKP dan nekropsi baru dapat dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei,” papar Agus.

Dirinya juga menyampaikan, pihak BKSDA Aceh akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian Aceh Tenggara terkait penanganan temuan bangkai gajah sumatera.

Sementara, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono pada Senin (16/5) mengatakan kepada Mongabay, bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Kami telah meminta keterangan beberapa saksi. Pemilik kebun juga kami panggil untuk keperluan penyelidikan, karena ada dugaan gajah tersebut mati akibat arus listrik yang dipasang di pagar kebun,” ujarnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments