Gardaanimalia.com – Setiap tanggal 2 Februari selalu diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia. Sudah tahu belum apa itu lahan basah atau wet land? Ini adalah daerah perairan alami atau buatan berupa rawa, lahan gambut, hutan mangrove, danau, baik tawar ataupun payau yang bersifat tetap atau sementara dengan air yang tergenang ataupun mengalir yang apabila airnya surut tidak lebih dari enam meter.
Wet land memiliki tinggi muka air dangkal yang dekat dengan permukaan tanah. Keberagam jenis flora dan fauna menjadi ciri khasnya. Tidak hanya itu, wet land juga memiliki banyak fungsi bagi manusia mulai dari sisi ekologi dalam menyediakan air sepanjang tahun, fungsi bagi ekonomi sebagai habitat banyak spesies tumbuhan tertentu yang dapat dijadikan obat bagi manusia, fungsi pariwisata sebagai objek wisata dan bahkan segi ilmiah dalam observasi spesies flora dan fauna di dalamnya.
Keragaman Satwa di Lahan Basah
Satwa apa saja yang hidup di wet land? Beragam sekali mulai dari invertebrata, ikan, reptil termasuk di dalamnya ada biawak, ular, buaya, dan kura-kura. Mamalia di antaranya harimau, babi hutan, monyet, dan masih banyak lagi juga bisa hidup di habitat ini.
Baca juga: Ekosida: Kejahatan Luar Biasa Terhadap Satwa dan Lingkungan Hidup
Berbagai jenis burung juga dapat ditemukan di sini. Satu di antaranya adalah burung kuntul. Burung ini memiliki kaki yang panjang yang merupakan salah satu bentuk ciri khas dari kaki burung di lahan basah. Bentuk kaki yang demikian sangat berguna agar burung lebih mudah berjalan di daerah lahan dangkal yang tergenang air.
Keanekaragaman yang hidup di habitat ini tentunya tidak terlepas dari ancaman yang terus menghantuinya. Satu di antaranya ialah degradasi lahan yang begitu cepat. Menurut Convention on Wetlad sekitar 35% lahan basah di dunia antara lain danau, sungai, rawa, gambut, hutan bakau dan batu karang menghilang sejak tahun 1970.
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia setiap 2 Februari sejatinya adalah “alarm pembangun tidur” agar kita selalu ingat dan bertindak nyata untuk menyelamatkan wet land yang tersisa.