Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Hidup di Semak-semak, Seekor Orang Utan Dievakuasi

1535
×

Hidup di Semak-semak, Seekor Orang Utan Dievakuasi

Share this article
Hidup di Semak-semak, Seekor Orang Utan Dievakuasi
Evakuasi orang utan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Foto: BKSDA Pos jaga Sampit

Gardaanimalia.com – Seekor orang utan yang ditemukan di komplek Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Jenderal Sudirman, Mentawa Baru, Kotawaringin Timur dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pos jaga Sampit bersama Tim Rescue Seksi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun. Orang utan ini diperkirakan berusia delapan tahun dengan berat 30 kilogram.

Evakuasi ini berawal dari laporan staf Dinas Lingkungan Hidup bahwa ada orang utan yang masuk ke UPTD pengelolaan sampah pada 6 April 2021 lalu. Di lokasi ini sudah tidak ada hutan, yang ada hanya vegetasi semak belukar dengan sedikit pepohonan.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Menanggapi laporan tersebut, pihak BKSDA WRU SKW II bersama yayasan Orangutan Fondation International (OFI) langsung mendatangi lokasi karena khawatirkan adanya konflik. Terlebih lagi, primata ini berada di kawasan yang seraing menjadi tempat menembak burung.

“Kami mempercepat evakuasi karena di sekitar lokasi sering dijadikan tempat untuk menembak burung oleh sejumlah warga,” ujar Muriansyah, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, sebagaimana dikutip dari laman Kumparan.

Baca juga: 199 Burung Endemik Maluku Dilepasliarkan Oleh BKSDA

Evakuasi ini terbilang cukup sulit karena pohon yang menjadi tempat orang utan tersebut beristirahat cukup tinggi. Petugas lebih dulu memburu hewan ini hingga primata tersebut lari ke pohon yang lebih rendah. Setelah itu barulah ditembak bius satu kali agar evakuasi bisa dilakukan.

“Hanya 1 kali bius orang utan ini bisa kami evakuasi,” lanjut Muriansyah.

Orang utan tersebut sudah beberapa kali dilihat oleh warga. Masyarakat sempat khawatir karena takut diserang oleh hewan dilindungi tersebut. Selain itu, dikhawatirkan satwa liar tersebut akan diburu oleh warga karena dianggap mengganggu.

“Kami berpesan kepada warga, jika melihat hewan dilindungi jangan diserang atau dibunuh. Namun laporkan kepada kami, agar kami evakuasi nantinya,” terang Muriansyah.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments