Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Jalani Rehabilitasi, 6 Lutung dan Owa Dititipkan di Aspinall Foundation

818
×

Jalani Rehabilitasi, 6 Lutung dan Owa Dititipkan di Aspinall Foundation

Share this article
Lutung jawa yang dititip rawatkan untuk menjalani proses rehabilitasi sebelum dilepasliarkan. | Foto: The Aspinall Indonesia
Lutung jawa yang dititip rawatkan untuk menjalani proses rehabilitasi sebelum dilepasliarkan. | Foto: The Aspinall Indonesia

Gardaanimalia.com – Sebanyak enam individu satwa liar dari jenis lutung dan owa diserahkan ke Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, The Aspinall Foundation.

Penyerahan dilakukan oleh Bidang KSDA III Ciamis BBKSDA Jawa Barat dan BBKSDA Jawa Tengah pada Kamis (9/2/2023).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Lebih rinci, primata tersebut terdiri dari 2 lutung jawa dan 4 owa jawa (Hylobates moloch) yang berusia pradewasa hingga dewasa.

The Aspinall Foundation Indonesia dalam keterangan tertulisnya pada 19 Februari 2023 menyebut, satwa-satwa itu dititiprawatkan untuk menjalani rehabilitasi.

Satwa juga akan menjalani masa karantina selama tiga bulan dan harus beradaptasi dengan lingkungan dan pakan.

“Pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan oleh dokter hewan untuk memastikan status kesehatan secara detail dari satwa-satwa yang baru datang tersebut,” terangnya.

Pemeriksaan kesehatan diharapkan dapat membuat satwa bertahan dan bisa menjalani rehabilitasi dengan lancar hingga tiba waktu pelepasliaran.

Turun ke Permukiman, Lutung Kemudian Diselamatkan

Petugas di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa. | Foto: The Aspinall Indonesia
Petugas di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa. | Foto: The Aspinall Indonesia

Sebelumnya, satu dari dua lutung yang diserahkan Bidang KSDA III Ciamis adalah satwa liar yang sering turun ke permukiman warga.

Primata itu kerap didapati beraktivitas tidak jauh dari Kampung Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

Petugas KSDA III Ciamis, Asep Wawan mengatakan satwa tersebut pernah turun ke kebun warga yang ada di pinggir hutan Geger Bentang, dilansir dari Detik Jabar.

“Jadi begini kronologinya, sekitar 5-6 bulan lalu, primata itu turun ke tanaman (kebun) warga yang berada di pinggiran hutan Geger Bentang, hutan lindung milik Perhutani,” ujarnya, Senin (20/2/2023).

Asep mengaku belum mengetahui apakah keberadaan satwa dengan rambut berwarna gelap itu turun dari hutan atau ada pihak yang sengaja melepas.

Penggiringan terhadap satwa tersebut sudah beberapa kali dilakukan. Namun, lutung tetap kembali. “Bahkan kami sudah tiga kali cek dan lakukan penggiringan, tapi tetap masuk ke permukiman warga,” tambahnya.

Pihak KSDA III Ciamis pun menyerahkan satwa ke The Aspinall sebab khawatir akan adanya pemburu liar.

Ia mempertegas, lutung yang masih berusia muda itu harus direhabilitasi. Ini dimaksudkan agar naluri hidup di alamnya bisa kembali dan nantinya dapat dilepas liar.

Kecenderungan satwa kembali ke permukiman setelah dilakukan penggiringan disebabkan karena adanya perubahan perilaku.

Padahal, Asep menyebut hutan di kawasan Ciamis masih terdapat habitat dari satwa dilindungi itu. “Sudah bisa mencari makan di permukiman warga, seperti alpukat, rambutan, dan lainnya, tapi balik lagi,” ungkapnya.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments