Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Jarang Melintas, Tapir Muncul di Kompleks Kantor Bupati Pelalawan

1015
×

Jarang Melintas, Tapir Muncul di Kompleks Kantor Bupati Pelalawan

Share this article
Seekor tapir (Tapirus indicus) yang muncul dalam rekaman warga pada Jumat (5/5/2023) sekira pukul 02.00. | Foto: Tangkapan layar/Instagram Info PKC
Seekor tapir (Tapirus indicus) yang muncul dalam rekaman warga pada Jumat (5/5/2023) sekira pukul 02.00. | Foto: Tangkapan layar/Instagram Info PKC

Gardaanimalia.com – Ramai diperbincangkan di media sosial, seekor tapir terekam berada di sekitar kawasan Kantor Bupati Pelalawan, Jumat (5/5/2023).

Kemunculan mamalia itu dapat dilihat salah satunya melalui unggahan akun Instagram @infopkc pada Minggu, 7 Mei 2023.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Tapir tampak berlari diiringi mobil warga yang merekam, sekira pukul 02.00 dari arah Taman Publik Kreatif menuju hutan kota sebelah Kantor Camat Pangkalan Kerinci. Setelahnya, satwa masuk area gelap dan tak terlihat lagi.

Dilansir dari Tribun, satwa dilindungi itu sudah sangat jarang menampakkan diri di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan dalam belasan tahun terakhir.

Berita kemunculan hewan dengan nama latin Tapirus indicus itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Wilayah 1 BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar. Tim pun terjun ke lokasi pada Sabtu (6/5/2023) pagi.

Andri menjelaskan, Minggu (7/5/2023), tim telusuri seputaran semak dan tanaman yang ada di kantor bupati hingga ke taman kota Pangkalan Kerinci.

BKSDA juga menyisir lokasi yang mungkin jadi tempat perlintasan satwa itu. Namun, tanda-tanda keberadaan maupun jejaknya tak dapat ditemukan. Kontur tanah yang keras dan curah hujan tinggi diperkirakan menghapus jejak satwa.

“Besar dugaan kami, satwa itu sudah masuk ke wilayah hutan dan dapat dikatakan sudah aman. Artinya, hewan itu sudah kembali ke habitatnya,” terang Andri. Kendati begitu, tim tetap jalankan pemantauan.

Menurut Andri, apabila hewan pemalu itu muncul lagi di wilayah permukiman ataupun perkantoran, akan dilakukan tindakan yang tepat.

Andri: Biasanya Tapir Keluar Habitat akibat Curah Hujan Tinggi

Pihak BKSDA prediksi, kemunculan tapir berasal dari areal hutan yang tak jauh dari kantor bupati, seperti Desa Kuala Terusan atau sepanjang Sungai Kampar atau Sungai Kerinci.

Biasanya, satwa keluar dari habitat alami diakibatkan ada gangguan seperti banjir maupun curah hujan yang tinggi.

Ia juga meminta warga untuk tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa karena dilindungi undang-undang. “Ada konsekuensi hukumnya. Segera diinformasikan jika muncul lagi”.

Sisi lain, akun Instagram Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) ikut bagikan rekaman yang sama. Dalam keterangan dijelaskan bahwa ada dua kemungkinan besar mengapa hewan liar bisa masuk ke kota.

Pertama, hutan atau habitat terjaga dengan baik dan pakan melimpah sehingga tapir berkembang biak dan populasi meningkat. Oleh karena jumlah satwa semakin banyak, maka mereka mencari lokasi baru untuk berburu makanan.

Kedua, adanya kegiatan perusakan hutan atau perburuan oleh manusia yang membuat habitat satwa berkurang dan terpaksa keluar dari habitat.

Menurut laporan IUCN Red List, populasi tapir berstatus Endangered dalam sebuah assessment yang dipublikasikan pada tahun 2016.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments