Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Kabar Baik! Populasi Lutung Jawa di Gunung Biru Bertambah

686
×

Kabar Baik! Populasi Lutung Jawa di Gunung Biru Bertambah

Share this article
Ilustrasi lutung jawa (Trachypithecus auratus). | Foto: Shalahuddin Averroes Supartha/iNaturalist
Ilustrasi lutung jawa (Trachypithecus auratus). | Foto: Shalahuddin Averroes Supartha/iNaturalist

Gardaanimalia.com – Populasi lutung jawa (Trachypithecus auratus) di kawasan hutan Gunung Biru, Kota Batu, Jawa Timur mengalami peningkatan.

BBKSDA Jawa Timur berhasil mencatat peningkatan populasi satwa dilindungi tersebut sebanyak sekitar 45 individu sejak 2020.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Dihubungi Garda Animalia, Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan, BBKSDA Jawa Timur, Nur Rohman mengatakan perlu dilakukan penghitungan kembali untuk mengetahui jumlah pastinya.

Namun, Ia menerangkan pada Desember 2020 estimasi jumlah lutung tercatat sebanyak 155 individu. Selanjutnya, penghitungan di penghujung 2022, terdapat sekitar 200 individu.

“Jadi, singkatnya dari rentang tahun 2020 hingga tahun 2022, sedikitnya tercatat 200 lebih ekor lutung jawa di lanskap hutan tersebut,” tulisnya, Selasa (21/2/2023).

Nur memaparkan, pihak BKSDA melakukan monitoring atau pemantauan rutin setiap dua hari sekali.

Kegiatan itu dilaksanakan di kawasan hutan lereng Gunung Biru, Kota Batu, yang merupakan lanskap hutan Coban Talun.

Dirinya mengungkapkan, kelahiran satwa dengan nama latin Trachypithecus auratus di kawasan tersebut juga terpantau.

Penambahan populasi, sebut Nur, dipastikan sebagian besarnya berasal dari kelahiran di alam. Hanya sekitar 28 individu yang merupakan hasil pelepasan dari kurun waktu 2021 hingga 2022.

Dalam pemantauan populasi itu, BKSDA tidak bergerak sendiri. Pihaknya bekerja sama dengan The Aspinall Foundation Jawa Timur.

Ancaman dan Upaya Perlindungan Lutung

Hutan primer atau hutan alam merupakan habitat asli lutung. Penurunan luasan hutan primer karena pembukaan lahan pertanian secara masif menjadi ancaman bagi satwa dilindungi ini.

Selain itu, Nur Rohman menyebut praktik perburuan dan perdagangan satwa liar juga menjadi ancaman selanjutnya.

Ia menyebutkan motif perburuan dan perdangangan satwa liar paling tinggi saat ini adalah satwa peliharaan jika usianya masih muda. Sebagian lainnya, dikonsumsi dagingnya bagi lutung yang sudah dewasa.

Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga populasi primata endemik Jawa di kawasan hutan lereng Gunung Biru. Di antaranya adalah rehabilitasi dan pelespasliaran.

Tak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan para stakeholder untuk meningkatkan patroli di dalam kawasan guna mencegah praktik perburuan liar.

Penertiban kepemilikan lutung secara ilegal menjadi salah satu cara yang dilakukan BKSDA bersama Balai Gakkum dan Polri.

Pihaknya pun melakukan edukasi dan penyadartahuan masyarakat tentang perlindungan dan pelestarian lutung jawa kepada masyarakat.

Trachypithecus auratus berstatus dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments