Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama mitra telah melakukan nekropsi pada bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang kepalanya terpotong pada Senin (12/7/2021). Hasilnya, tim menemukan zat yang diduga racun.
“Berdasarkan hasil nekropsi, kami mendapatkan perubahan organ di beberapa bagian alat pencernaan. Kami menemukan zat diduga racun,” ungkap Rosa Rika Wahyuni, salah satu anggota tim kesehatan yang berada di lokasi kejadian.
Rosa mengimbuhkan benda asing tersebut akan dikirim ke pusat laboratorium forensik bersama dengan sampel organ tubuh gajah untuk mengetahui penyebab pasti kematian satwa malang itu.
“Hasil uji coba laboratorium forensik nantinya akan mengetahui jenis racun dan unsur kandungan dari racun tersebut,” ucap Rosa.
Baca juga: Sadis! Bangkai Gajah Ditemukan di Aceh, Kepalanya Hilang
Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh, Agus Rianto, menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Balai Gakkum LHK Wilayah Sumatera, Sat Reskrim Polres Aceh Timur, Polsek Banda Alam, Forum Konservasi Leuser, dan Babinsa juga sudah melalukan olah tempat kejadian perkara TKP.
Hasilnya, tidak ditemukan benda tajam atau alat yang diduga bisa menyebabkan gajah berusia 12 tahun itu mati. Namun, Agus menyebut tim menemukan belalai gajah yang tergeletak sekitar 10 meter dari lokasi bangkai.
“Berdasarkan belalai yang ditemukan, diduga satwa memiliki gading tetapi belalainya dipotong. Diduga agar pelaku mudah membawa kepala gajah,” jelas Agus seperti dikutip dari lama Serambinews, Selasa (13/7/2021).
Ia menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Balai Gakkum maupun kepolisian untuk memastikan penyebab kematian gajah jantan tersebut.