Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

KLHK Lepasliar 27 Satwa di Taman Nasional Kerinci Seblat

837
×

KLHK Lepasliar 27 Satwa di Taman Nasional Kerinci Seblat

Share this article
KLHK Lepasliar 27 Satwa di Taman Nasional Kerinci Seblat
Proses pelepasliaran Satwa di TNKS. Foto: Antara/Wahdi Septiawan

Gardaanimalia.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melepasliarkan sejumlah satwa dilindungi pada Selasa (22/6/2021). Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional ini dilaksanakan di areal Resort Sungai Penuh Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat.

Satwa yang dikembalikan ke habitatnya antara lain tiga siamang (Symphalangus syndactylus), dua kukang (Nycticebus coucang), satu kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis), dan satu tapir (Tapirus indicus). Seluruh satwa dilindungi tersebut merupakan serahan warga Jambi dan sebelumnya telah menjalani rehabilitasi di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Selain itu ada 20 burung murai batu (Copsychus malabaricus) yang ikut dilepasliarkan. Burung tersebut merupakan hasil dari penangkaran binaan BKSDA Jambi.

Baca juga: Jumardi Dijatuhi Hukuman 4 Bulan 20 Hari Penjara dan Denda Rp 3 Juta

“Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa menjalani proses habituasi terlebih dahulu di lokasi pelepasliaran. Hal ini merupakan upaya untuk memperkenalkan habitat baru kepada satwa-satwa liar tersebut,” jelas Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh.

KLHK Lepasliar 27 Satwa di Taman Nasional Kerinci Seblat
Tapir yang dilepasliarkan. Foto: Antara/Wahdi Septiawan

Rahmad memastikan kegiatan pelepasliaran di Taman Nasional Kerinci Seblat dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Teknik pelepasliaran di masa pandemi juga dijalankan dengan patuh.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Anang Sudarna mengatakan kegiatan dapat menjadi media untuk meningkatkan pemahaman serta pengetahuan masyarakat terkait perlindungan habitat dan satwa Indonesia. Lebih lanjut, ia menyebut kegiatan seperti ini juga dapat meningkatkan partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam melestarikan keanekaragaman hayati.

“Ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anang juga mengajak semua pihak untuk peduli terhadap kelestarian hayati karena itu akan menunjang kehidupan masyarakat juga.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments