[caption id="attachment_24772" align="aligncenter" width="1280"] Ilustrasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). | Foto: Leodras/Wikipedia[/caption]
Gardaanimalia.com - Masyarakat yang tinggal di pinggiran hutan di Aceh Utara, Provinsi Aceh kembali menghadapi konflik dengan satwa liar, terutama gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus).
Satwa dilindungi bertubuh besar itu kerap masuk perkebunan warga yang berbatasan dengan hutan.
Berkaitan dengan itu, petani rutin menginap di kebun untuk menjaga tanaman dari gajah liar.
Baru-baru ini, Selasa (1/10/2024), belasan gajah liar kembali masuk kawasan perkebunan warga di Desa Blang Pante Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
Gajah liar tersebut diperkirakan berjumlah 18 ekor dan terpecah dalam dua kawanan. Kawanan pertama diperkirakan berjumlah 6 ekor dan kawanan kedua berjumlah 12 ekor.
Menurut Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup & HAM (LPLHa), peristiwa gajah masuk ke perkebunan warga itu disebabkan karena pemotongan jalur koridor gajah.
"Kelompok satwa liar ini sering memasuki perkebunan warga, salah satunya disebabkan karena pemotongan jalur koridor," kata Kepala Divisi Sumber Daya Alam LPLHa Hanif, Selasa (3/10/2024).
Diperkirakan kawanan gajah tersebut hanya memiliki jalur jelajah di tiga kecamatan, yaitu Paya Bakong, Langkahan, dan Cot Girek.
[caption id="attachment_24774" align="aligncenter" width="1600"]
Seekor gajah yang terekam masuk ke perkebunan yang berbatasan dengan hutan. | Foto: Dokumentasi LPLHa[/caption]


Mardili
Belum ada deskripsi