[caption id="attachment_24034" align="aligncenter" width="1047"] Ilustrasi badak jawa dalam kondisi mati dan ditemukan di Blok Citadahan, Ujungjaya, Pandeglang, Banten, 2019 silam. | Foto: Asep Fathulrahman/Antara[/caption]
Gardaanimalia.com - Terdapat dugaan adanya keterlibatan orang dalam yang membantu pemburu melacak badak jawa yang ramai diberitakan dalam beberapa bulan terakhir.
Hal ini diungkap secara rinci dalam artikel Mongabay Indonesia bertajuk "Ada Indikasi Oknum Orang Dalam Terlibat Perburuan Badak di Ujung Kulon".
Tertulis bahwa kelompok Sunendi, salah satu lingkar pemburu badak jawa (Rhinoceros sondaicus), diduga mendapatkan informasi dari oknum berinisial ‘M’.
Oknum tersebut merupakan orang yang pernah bertugas sebagai ranger di Rhino Protection Unit (RPUs).
RPUs adalah salah satu program utama Yayasan Badak Indonesia (YABI), organisasi non-pemerintah yang bermitra dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Dugaan keterlibatan orang dalam ini awalnya muncul karena informasi bahwa kelompok Sunendi mendapatkan data yang sulit diakses secara publik.
Data itu adalah rekapitulasi seluruh individu Rhinoceros sondaicus yang tertangkap kamera jebak pada periode 2010-2023.
"Data itu bukan data yang mudah didapatkan secara umum, bahkan di internet," kata peneliti Auriga Nusantara Riszki Is Hardiyanto kepada Garda Animalia, Jumat (6/7/2024).
Riszki mengatakan, informasi tersebut hanya bisa didapatkan dari orang yang memiliki akses kepada data.


Aditya
Belum ada deskripsi