Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Paus Orca Seberat 15 Kwintal Mati Terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi

2243
×

Paus Orca Seberat 15 Kwintal Mati Terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi

Share this article
Paus Orca Seberat 15 Kwintal Mati Terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi
Paus orca yang mati terdampar di Banyuwangi. Foto: Bangsa Online

Gardaanimalia.com – Seekor paus orca (Orcinus orca) ditemukan mati di pantai di daerah Krajan 1 Kemunduran, Desa Bangsrin, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bangkai mamalia ini ditemukan pada Sabtu (3/4/2021) setelah sempat terlihat dalam keadaan hidup di perairan dangkal Selat Bali satu hari sebelumnya.

Sebagaimana diberitakan oleh Nusa Daily, paus yang ukurannya kurang lebih enam meter ini sempat terombang-ambing. Nelayan sudah mencoba menggiringnya ke perairan dalam namun ternyata keesokan harinya predator ini ditemukan mati terdampar dan keadaannya sudah membusuk.

pariwara
usap untuk melanjutkan
Paus Orca Seberat 15 Kwintal Mati Terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi
Bangkai paus orca. Foto: Merdeka

Mengetahui paus orca masuk dalam jenis hewan dilindungi, masyarakat langsung melaporkan temuan ini kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Petugas datang dan mengubur paus dengan berat 15 kwintal itu pada Minggu (4/4/2021).

Baca juga: Sempat Ditangkap, 6 Terduga Pelaku Penyiksaan Simpai Dilepaskan Karena Tidak Bersalah

Sementara Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Purwantono, mengatakan akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab kematian dan terdamparnya hewan dengan nama ilmiah Orcinus orca ini.

Paus Orca Seberat 15 Kwintal Mati Terdampar di Pantai Bangsring, Banyuwangi
Paus orca yang terdampar sebelum dikuburkan. Foto: Nusa Daily

“Kita lalukan penelitian bersama dengan Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga di Banyuwangi. Mulai dari penyebab kematian hingga kenapa bisa nyasar hingga ke laut dangkal padahal habitat mereka itu di laut dalam,” kata Purwantono.

Menurutnya dibutuhkan identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah mamalia laut tersebut sakit atau ada fungsi navigasi yang terganggu karena perubahan iklim maupun kontaminasi di laut. Tim dokter juga akan melakukan nekropsi untuk mencari tahu penyebab hewan itu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments