Gardaanimalia.com – Pelepasliaran penyu dilakukan di Kecamatan Tomia Timur tepatnya di Pantai Hondue oleh Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara Haliana bersama Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW).
Kegiatan ini dilangsungkan seiring adanya agenda peluncuran program One Island One School serta pembukaan Expo dan pameran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Pulau Tomia.
Darman, Kepala BTNW menyebutkan bahwa ada dua jenis penyu di Wakatobi yaitu penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricate).
Kedua spesies penyu tersebut merupakan 2 dari 5 jenis penyu yang terdapat di Indonesia dan termasuk 2 dari 6 jenis penyu yang ada di dunia.
“Sebanyak 25 ekor dilepasliarkan di Pantai Hondue, terdiri 1 ekor indukan dan 24 ekor jenis penyu hijau,” jelasnya.
Darman menambahkan bahwa BTNW turut serta menyuguhkan produk kelompok binaan kemitraan konservasi yaitu produk kerajinan tangan dan olahan makanan di kegiatan expo.
Agenda yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi di Puncak Kahianga, Desa Kahianga, Pulau Tomia ini diselenggarakan sejak 25-28 Oktober kemarin.
Pada kegiatan tersebut, Haliana pun menyampaikan dukungan penuh untuk kelestarian penyu dan menurutnya, kegiatan ini merupakan kebanggan masyarakat Wakatobi, karena Wakatobi menjadi salah satu habitat satwa langka ini.
“Kita berharap agar masyarakat tidak memburu dan mengonsumsi penyu serta telurnya. Karena merupakan satwa yang terancam punah dan dilindungi oleh Undang-Undang,” ungkap Haliana, dilansir dari Zonasultra, Rabu (27/10).
Ia berharap kerja sama antara pemerintah Kabupaten Wakatobi dan BTNW dapat terus ditingkatkan serta menyampaikan aspresiasinya atas komitmen BTNW dalam perlindungan kawasan dan pengembangan kelompok UMKM di Kabupaten Wakatobi.