Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Pengusiran Harimau di Solok Selatan Dihentikan, Ini Penyebabnya!

1701
×

Pengusiran Harimau di Solok Selatan Dihentikan, Ini Penyebabnya!

Share this article
Harimau Sumatera (Panthera Togros Sumatrae) | Foto: Pixabay
Harimau Sumatera (Panthera Togros Sumatrae) | Foto: Pixabay

Gardaanimalia.com – BKSDA Resort Solok resmi menghentikan kegiatan pengusiran harimau sumatera yang resahkan warga Jorong Bariang, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar.

Kegiatan pengusiran tersebut dilakukan setelah sebelumnya Tim BKSDA Solok Selatan menerima laporan bahwa adanya dugaan harimau menerkam 1 ekor anak sapi milik warga hingga tewas, Selasa (26/10).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Atas laporan tersebut, pihak BKSDA langsung turun tangan bersama warga untuk melakukan pengusiran dengan menggunakan letusan meriam dan bunyi-bunyian.

Pj Wali Nagari Lubuk Gadang Utara, Joni Pardilo mengatakan bahwa pengusiran harimau telah dilakukan selama 2 hari sejak Sabtu (30/10).

“Kita bersama-sama dengan petugas BKSDA sudah melakukan kegiatan pengusiran selama 2 hari yang dimulai pada Sabtu 30 Oktober dan Minggu 31 Oktober 2021,” kata Joni Pardilo.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pengusiran harimau sumatera dilakukan oleh petugas BKSDA, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat Nagari pada malam hari di lokasi ditemukannya anak sapi milik warga yang mati.

Sementara itu, Kepala BKSDA Solok, Afrillus pun mengatakan tim BKSDA telah berupaya maksimal dalam penanganan konflik satwa ini.

Bahkan pihaknya juga telah melakukan pengecekan terhadap jejak harimau di siang hari, termasuk di sekitar lokasi sapi yang telah dikuburkan.

Berdasarkan laporan di lapangan, pihak BKSDA Solok dapat memastikan bahwa sudah tidak ditemukan jejak keberadaan harimau di sekitar pemukinan warga.

“Kita telah melakukan pengusiran selama tiga hari sejak Sabtu hingga sore ini tidak lagi ditemukan jejak harimau,” katanya, Senin (1/11/2021).

“Untuk itu kami menyatakan kegiatan penghalauan dengan membunyikan meriam atau bunyi-bunyian sementara dihentikan. Kemudian kita memantau dua hari ke depan,” imbuhnya.

Kemudian, Afrillus juga menjelaskan tentang keberadaan jejak harimau yang sudah tidak ada itu ditandai dengan kemunculan satwa liar jenis siamang dan primata lainnya yang terlihat di pinggiran pemukiman warga.

“Termasuk satwa liar berupa tapir, sudah bermain di sekitar lokasi dan kami menemukan jejaknya di pinggir jalan jorong ini,” ungkapnya.

Meskipun sudah tidak ditemukan jejak harimau sumatera, Afrillus tetap mengimbau kepada warga yang beraktivitas di sekitar lokasi agar tidak sendirian selama berada di sana.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments