Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Populasi Kakatua Pulau Masakambing Bertambah Seekor

1085
×

Populasi Kakatua Pulau Masakambing Bertambah Seekor

Share this article
Kakatua kecil jambul kuning, berhasil diabadikan melalui pengamatan di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep oleh BBKSDA Jawa Timur dan Cabdin Kehutanan Wilayah Sumenep. | Foto: BBKSDA Jawa Timur/Instagram
Kakatua kecil jambul kuning, berhasil diabadikan melalui pengamatan di Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep oleh BBKSDA Jawa Timur dan Cabdin Kehutanan Wilayah Sumenep. | Foto: BBKSDA Jawa Timur/Instagram

Gardaanimalia.com – SKW IV Sumenep BBKSDA Jawa Timur lakukan pemantauan populasi dan pembinaan habitat kakatua kecil jambul kuning di Pulau Masakambing, Madura.

Aktivitas yang diselenggarakan pada 13 sampai 20 Mei 2023 itu adalah kolaborasi antara BBKSDA Jawa Timur dan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Monitoring dilaksanakan dengan metode point count di empat belas titik pengamatan. Tim dapatkan nilai dugaan populasi optimal burung dengan nama ilmiah Cacatua sulphurea abbotti sebanyak 27 ekor.

Jumlah ini menunjukkan adanya penambahan satu ekor burung dibandingkan pengamatan pada 2022. Nilai tersebut diperoleh pada pengamatan pagi 15 Mei dan sore 17 Mei.

Secara keseluruhan, ada tiga kelompok kakatua kecil jambul kuning di Pulau Masakambing. Pertama, kelompok mangrove (9 ekor), kelompok gunung (12 ekor), dan kelompok daratan selatan (6 ekor).

Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda SKW IV Sumenep Dhany Triadi katakan bahwa sejauh ini KLHK belum tentukan target khusus untuk peningkatan populasi kakatua.

“Namun, diupayakan (terdapat) peningkatan populasi dengan mempertimbangkan daya dukung habitatnya,” kata Dhany kepada tim Garda Animalia, Jumat (26/5/2023).

Selain populasi satwa, tim juga mendata pohon sarang dan pohon pakan burung itu. Hasilnya, ditemukan delapan pohon sarang yang terdiri dari 3 sarang pada populasi mangrove dan 5 sarang pada populasi gunung.

Sementara itu, teridentifikasi ada 10 jenis pohon pakan yang tersedia bagi burung dilindungi ini. Pohon pakan itu adalah kedondong, belimbing wuluh, mangga, siwalan, pidada, bruguiera, uduk-uduk, sukun, randu, dan kelapa.

Satu-satunya Habitat Kakatua Kecil Jambul Kuning

Perlu diketahui, Pulau Masakambing dengan luas 7,79 kilometer persegi adalah satu-satunya habitat kakatua kecil jambul kuning di dunia. Burung itu disebut sebagai spesies kakatua paling langka di dunia.

Sejak 2020, Gubernur Jawa Timur telah menetapkan Pulau Masakambing sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE).

“Mitra utama dalam pelestarian kakatua kecil jambul kuning adalah masyarakat Desa Masakambing,” jelas Dhany. Selain itu, didukung juga oleh instansi terkait karena saat ini Pulau Masakambing sudah ditetapkan menjadi KEE.

Ditambah lagi, Desa Masakambing telah ada Peraturan Desa tentang perlindungan kakatua itu sejak 2009. Dhany menjelaskan, warga dapat hidup berdampingan dengan satwa itu.

“Masyarakat hanya berharap jangan sampai jumlah kakatua menjadi sangat banyak (ratusan atau ribuan) karena ditakutkan menjadi hama nantinya,” terang Dhany.

Sebelumnya, kakatua kecil jambul kuning pernah berada di ambang kepunahan ketika jumlah spesiesnya hanya terbilang lima ekor pada 1997.

satwa itu sangat rentan terhadap ancaman kepunahan karena habitat yang sempit dan hampir seluruhnya telah dialihfungsikan jadi permukiman masyarakat.

Seluruh subspesies kakatua jambul-kuning (Cacatua sulphurea) termasuk hewan dilindungi menurut Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments