Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Positif Terserang Virus, Seekor Anak Gajah di TWA Buluh Cina Mati

676
×

Positif Terserang Virus, Seekor Anak Gajah di TWA Buluh Cina Mati

Share this article
Anak gajah Damar mati setelah terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), Rabu (11/1/2023). | Foto: Dok. BBKSDA Riau
Anak gajah Damar mati setelah terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV), Rabu (11/1/2023). | Foto: Dok. BBKSDA Riau

Gardaanimalia.com – Seekor anak gajah sumatra bernama Damar ditemukan mati di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Rabu (11/1/2023).

Satwa yang berumur dua tahun empat bulan itu merupakan anak dari pasangan gajah sumatra latih Robin dan Ngatini yang lahir pada 3 Juli 2020.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Pertama kali ditemukan oleh mahout atau pelatih gajah, Alex Gunawan pukul 07.45 WIB,” jelas Kepala BBKSDA Riau, Genman S. Hasibuan, Rabu (18/1/2023).

Alex melaporkan, bahwa dirinya sedang melakukan pemeriksaan dan berencana memindahkan Damar, Robin, dan Ngatini ke hutan.

Lalu, dia melihat Damar sedang dalam posisi rebah sehingga mengira anak gajah tersebut sedang tidur. “Setelah dicek ternyata gajah Damar sudah mati,” lanjut Genman.

Padahal, satu hari sebelumnya (10/1/2023) sekira pukul 18.00 WIB, anak satwa dilindungi itu dilaporkan masih dalam kondisi baik.

Petugas piket yang melakukan pengecekan, Ludinsion Nainggolan tidak melihat adanya indikasi bahwa Damar sedang sakit.

Hasil Nekropsi: Anak Gajah Sumatra Mati karena Virus

Merespon kabar kematian satwa dilindungi tersebut, Genman memerintahkan tim medis untuk melakukan nekropsi atau bedah bangkai.

“Untuk memastikan penyebabnya, saya perintahkan Tim Balai Besar KSDA Riau dipimpin drh. Rini Deswita melakukan nekropsi untuk mendiagnosis penyebab kematian Damar,” terang Genman.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengambilan sampel lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru, dan cairan perikardium gajah.

“Hasil nekropsinya dikirm ke laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Damar,” kata Genman.

Laporan laboratorium akhirnya keluar pada 17 Januari 2023. Hasilnya menunjukkan Damar positif terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

Melansir laman Association of Zoos & Aquariums, EEHV kerap berakibat fatal bagi gajah muda. Banyak kematian oleh penyakit ini terjadi dalam hitungan jam setelah infeksi.

EEHV mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan kematian satwa bisa berlangsung melalui syok.

Pada pertemuan Asian EEHV Strategy 2015 dan 2016, dilaporkan terdapat lebih dari 80 kasus EEHV di antara gajah asia. Hanya lima di antaranya yang sembuh.

Di lain sisi, Gubernur Riau, Syamsuar menyatakan dukanya setelah mendengar kabar kematian satwa dengan nama latin Elephas maximus sumatrensis itu.

Syamsuar adalah pemberi akta lahir dan nama bagi Damar ketika satwa endemik Sumatra itu lahir pada 2020 lalu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments