Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Primata dan Ungulata Jadi Agen Transmisi Penyakit ke Manusia

3615
×

Primata dan Ungulata Jadi Agen Transmisi Penyakit ke Manusia

Share this article
Primata dan Ungulata Jadi Agen Transmisi Penyakit ke Manusia
Perdagangan primata jenis monyet ekor panjang di Pasar 16 Ilir. Foto: PSL

Gardaanimalia.com – Zoonosis merupakan penyakit atau infeksi yang dibawa oleh virus, parasit, atau bakteri, dan ditularkan dari hewan ke manusia. Sebuah artikel penelitian berjudul Mammals, wildlife trade, and the next global pandemic  yang dipublikasikan oleh Current Biology menyebutkan bahwa seperempat mamalia yang diperdagangkan dalam perdagangan satwa liar global membawa 75 persen virus zoonosis. Penelitian ini mendapatkan angka-angka tersebut dengan mengeksaminasi sekitar 226 virus yang telah diketahui menyebabkan penyakit-penyakit zoonosis yang terdapat pada 800 spesies mamalia, lalu mengelompokkan hewan-hewan tersebut menjadi tiga kategori yakni mamalia yang dipedagangkan, mamalia yang tidak diperdagangkan, dan mamalia yang telah didomestikasikan.

Dr. Shivaprakash Nagaraju, peneliti Nature Conservancy di India dan penulis utama artikel ini, mengestimasikan perdagangan satwa liar internasional menyebabkan satu miliar kontak langsung maupun tidak langsung antara manusia, satwa liar, dan binatang yang sudah didomestikasi. Melihat estimasi tersebut, ia bersama dengan Nature Conservancy dan Ashoka Trust for Research in Ecology and Environment (ATREE) sepakat bahwa perdagangan satwa, baik secara legal maupun ilegal, adalah faktor utama yang mendorong penyebaran penyakit zoonosis  hingga penyakit-penyakit menular secara global.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Baca juga: 2 Wilayah di Indonesia Ini Punya Satwa Primata Endemik Terbanyak

Artikel ini juga menjadi studi pertama yang menjadikan spesies primata dan ungulata (mamalia berkuku genap) yang ada dalam perdagangan satwa liar sebagai agen pentrasmisi penyakit-penyakit menular, disamping spesies-spesies kelelawar dan hewan pengerat. Shivaprakash bersama dengan Dr Joe Kiesecker, peneliti senior Nature Conservancy dan co-author artikel ini, berharap bahwa dengan meningkatkan keakuratan identifikasi spesies-spesies yang berisiko tinggi membawa penyakit-penyakit zoonis ke manusia. Para pakar kesehatan dapat mengonsentrasikan segala daya dan upaya mereka untuk mencegah pandemi berikutnya.

Mereka juga mewanti-wanti kepada para organisasi masyarakat sipil dan perumus kebijakan publik untuk mencegah primata, ungulata, kelelawar, hewan pengerat, dan spesies mamalia pembawa penyakit lainnya masuk ke dalam perdagangan satwa liar.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
FATWA: Orangutan juga merantau! | Ilustrasi: Hasbi Ilman
Edukasi

Gardaaniamlia.com – Garda Animalia mengeluarkan FATWA (Fakta Satwa) pertama. Sebuah seri fakta singkat di dunia persatwaliaran. Yuk, simak!…