Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Pro Kontra Night Zoo Kebun Binatang Surabaya

1223
×

Pro Kontra Night Zoo Kebun Binatang Surabaya

Share this article
Ilustrasi Melanie, harimau sumatera berusia 15 tahun yang menderita gangguan saluran pencernaan saat berada di kandang Kebun Binatang Surabaya, (22/4/2014). | Foto: Fully Syafi/Tempo
Ilustrasi seekor harimau sumatera, Melanie berusia 15 tahun yang menderita gangguan saluran pencernaan saat berada di kandang Kebun Binatang Surabaya, (22/4). Melanie dikirim ke Taman Safari Cisarua pada Juni 2013, untuk mendapat perawatan. Akhir Juli 2014, Melanie ditemukan mati di kandangnya. | Foto: Fully Syafi/Tempo

Gardaanimalia.com – Rencana pembukaan Night Zoo oleh Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada tahun 2023 menuai pro dan kontra. Pasalnya, kesejahteraan satwa menjadi perhatian bersama.

Informasi baru, pihak KBS sudah menjalin komunikasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur untuk meminta arahan.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Plt. Kepala BBKSDA Jatim, Nur Rohman mengungkapkan, berdasarkan aturan lembaga konservasi diberi kewenangan untuk menampilkan satwa, baik pada siang maupun malam hari.

Namun, terdapat hal-hal yang menjadi catatan, salah satunya adalah mengenai kesejahteraan satwa.

“Memerhatikan animal care, kesejahteraan satwanya,” kata Nur, Rabu (8/2/2023) dikutip dari detikJatim.

Catatan lainnya, KBS harus memastikan satwa yang diperlihatkan saat Night Zoo adalah satwa nokturnal dan menerapkan perlakuan khusus.

Nur menyebutkan beberapa satwa yang beraktivitas pada malam hari. Di antaranya adalah landak, garangan, rusa, harimau, binturong, hingga burung hantu.

“Lampunya tidak menyilaukan, suara disesuaikan dengan kondisi satwa di alam. Misal, mereka nanti (menerapkan) sistem kuota (pengunjung) dan sebagainya,” jelasnya.

Hingga kini belum ada jadwal pasti kapan Night Zoo akan dibuka. Pihaknya mengatakan secara rutin melakukan pembinaan dan monitoring satwa di KBS.

Ketika ditanya apakah program ini aman untuk satwa, Nur mengungkapkan pihak BKSDA akan melakukan pemantauan pada saat pembukaan.

Selain itu, BKSDA juga memberikan arahan-arahan terkait apa yang harus dilakukan pihak KBS. Menurutnya, jika ada hal-hal yang tidak sesuai maka pihaknya akan melakukan pembinaan.

“Secara prinsip bisa dan aman, asal beberapa hak diperhatikan tadi,” tuturnya.

Night Zoo Dikhawatirkan Ganggu Kenyamanan Satwa

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menyatakan penolakan terhadap rencana program Night Zoo di KBS.

Dirinya menilai program kebun binatang malam akan mengganggu kenyamanan dan kelangsungan hidup satwa.

“Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah,” ujarnya dikutip dari Antara Jatim.

Anas mengatakan fungsi KBS tak cuma sebagai kebun binatang, tetapi juga sebagai paru-paru kota.

“Itu akan menganggu habitat burung liar yang menjadikan hutan kota KBS sebagai tempat tinggal mereka,” ucapnya.

Ia pun mempertanyakan apakah rencana ini sudah dikaji mendalam oleh para ahli fauna dan bagaimana dampak jangka panjangnya terhadap hewan.

“Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan. Namun, mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja,” ungkapnya.

Nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Menurut Anas, hal itu tidak maksimal juga jika dilakukan untuk tujuan tambahan pendapatan.

Ia menyarankan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS lebih baik melakukan pembenahan lay out.

Ini dilakukan supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Dengan demikian, dapat menarik minat wisatawan.

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments