Menjarah
Menjarah
Menjarah
PuisiSusastra

Satire si Ekor Panjang Tak Berumur Panjang

250
×

Satire si Ekor Panjang Tak Berumur Panjang

Share this article
Ilustrasi pertunjukan topeng monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). | Foto: Hariadhi
Ilustrasi pertunjukan topeng monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). | Foto: Hariadhi/Wikimedia Commons

Di balik topeng: Hidup atau mati?
Jika hidup, bolehkah aku memilih untuk tak memakai kekang ini?
Jika hidup, bolehkah aku memilih makananku sendiri?
Jika hidup, bolehkah aku memilih sarangku–bukan terali besi?
Karena pakaian, rantai, terali, dan gaung yang ditabuh ini menyiksaku,
Seperti sebuah pilihan kematian.

Di depan sorotan lensa: Hidup atau mati?
Jika mati, bolehkah aku minta kaki yang tak terpatahkan?
Jika mati, bolehkah aku minta tangan yang tak terkalahkan?
Jika mati, bolehkah aku minta tubuh yang tangguh bertahan?
Karena rasa sakit, yang tak terbayangkan ini (akan) membinasakanku,
Seperti sebuah akhir kehidupan.

Di dalam gelap: Hidup atau mati?
Jika hidup, beri aku cinta kasih ibuku
Jika mati, beri aku empati manusiawimu
Jika hidup, beri aku kebebasan itu
Entah hidup maupun mati, beri aku kebijaksanaanmu

Maka ini tak perlu menjadi satire
atau ironi yang tak berujung
Mari berdamai.

 

Bogor
Oktober 2024

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
silent forest
Puisi

Sejenak dongakkan kepala ‘Kan kau lihat sekelebat berhambur adiwarna Meriah melesat berebut kekasih Adu para jantan tak mau…

Sebuah Puisi: Pesanku Untukmu
Puisi

Oleh: Niken Triatna Sari *** Aku datang untuk meminta Tapi aku ditolak sampai celaka Aku hanya meminta sisa-sisa…