Gardaanimalia.com – Nelayan di Pantai Mayangkara, Desa Kepuhteluk, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur, menemukan bangkai dugong (Dugong dugon). Menurut pengakuan nelayan setempat, bangkai duyung itu sudah terlihat terombang-ambing di tengah laut di pagi hari. Kemudian, Minggu (16/5/2021) siang sekitar jam 13.00 WIB, mamalia laut itu sudah mengapung di pinggir pantai.
“Sewaktu dicek, dugong tersebut sudah dalam kondisi mati serta penuh luka,” kata Muhammad Rawi, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian.
Lebih lanjut Rawi mengatakan ada dua lubang bekas tembakan pada tubuh dugong yang panjangnya sekitar 2,5 meter itu. Selain itu, sepasang taring dari mamalia itu juga hilang dan mata serta mulutnya tampak berdarah.
“Diduga diburu oleh pemburu liar saat berenang di laut lepas,” imbuhnya.
Baca juga: Diduga Terbawa Banjir, Seekor Trenggiling Ditemukan di Pinggir Pantai
Tim Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilker Jawa Timur, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama dengan nelayan dan perkumpulan Konservasi Bawean kemudian menguburkan bangkai itu pada Senin (17/5/2021). Lokasi penguburannya di area Pantai Bayangkara.
Dugong sendiri merupakan jenis biota laut yang dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. Menurut Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI), populasinya secara nasional diindikasikan terus mengalami penurunan. Mamalia yang juga dikenal dengan nama duyung ini dikhawatirkan akan mengalami kepunahan apabila tidak dilakukan langkah-langkah penanganan serius.
Maraknya perburuan dan pemanfaatan langsung bagian tubuh satwa laut ini, di antaranya digunakan untuk bahan makanan, obat tradisional, afrodisiak, ukiran, produk kulit bahan masak, dan pelumas.