Gardaanimalia.com – Yayasan Borneo Orang utan Survival (BOS) bekerjasama dengan PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk. baru-baru ini memindahkan tiga orang utan (Pongo Pygmaeus) ke Pulau Salat, Kalimantan Tengah. Sebelumnya ketiga satwa dilindungi itu sudah menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orang utan di Nyaru Menteng, Kalteng. Karena kondisinya sudah sehat, ketiganya direlokasi.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Handi Nasoka, ketiga primata itu bernama Dilla, Mawas, dan Jeliva.
“Mereka telah bertahun-tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Meneteng tapi dinilai tidak berhasil mengembangkan keterampilan dan perilaku alami yang dibutuhkan untuk hidup di alam liar,” jelasnya.
Baca juga: Konflik Gajah Liar Kembali Terjadi, Warga Blang Teungku Minta Pembangunan CRU
Melihat kondisi yang demikian, ketiga satwa itu akhirnya direlokasi di lingkungan yang mirip habitat alaminya. Sebelumnya, juga sudah ada orang utan yang dipindahkan ke lokasi yang sama. Jika dijumlah, saat ini sudah ada 10 yang direlokasi ke Pulau Salat.
Mengutip dari laman Antara, Senin (8/2/2021), ketiga primata yang dipindahkan ke Pulau Salat berjenis kelamin betina. Usianya antara 13 hingga 17 tahun.
Dalam proses relokasi ini, Yayasan BOS menerapkan protokol khusus. Tim mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika melepaskan ketiga primata itu.
“Sadar akan resiko penularan Corona kepada petugas dan orang utan, pihak BOS Foundation telah menyiapkan protokol pelaksanaan kegiatan yang disusun khusus untuk pemindahan orangutan keluar pusat rehabilitasi, termasuk tes COVID-19 kepada orangutan saat di masa karantina sebelum pemindahan,” ujar Handi.