Menjarah
Menjarah
Menjarah
Edukasi

Tinggal Satu Langkah Lagi, Kuskus Talaud Bakal Punah!

2979
×

Tinggal Satu Langkah Lagi, Kuskus Talaud Bakal Punah!

Share this article
Tinggal Satu Langkah Lagi, Kuskus Talaud Bakal Punah!
Kuskus talaud atau kuskus beruang talaud (Ailurops melanotis). Foto: iNaturalist

Gardaanimalia.com – Kuskus talaud atau kuskus beruang talaud (Ailurops melanotis) merupakan salah satu jenis kuskus yang memiliki kantung (marsupialia) seperti kanguru tanah dan kanguru pohon di Papua. Satwa ini masih menjadi bagian dari famili Phalangeridae. Satwa endemik ini hanya ada di Kepulauan Talaud dan Sangihe. Tempat ini berada di ujung utara Pulau Sulawesi.

Setelah melahirkan, kuskus talaud biasa merawat dan membawa anaknya di dalam kantong yang berada di area perut. Butuh waktu sekitar delapan bulan dan setelah itu anaknya baru akan keluar dari kantong induknya. Satwa betina bisa melahirkan satu sampai dua kali dalam setahun.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Satwa ini juga menjadi salah satu jenis kuskus terbesar. Panjang badan dan kepalanya adalah 58 cm, panjang ekornya adalah 54 cm, dan beratnya mencapai 8 kg. Ukuran panjang ekornya sama seperti ukuran panjang tubuhnya. 

Bagian ekornya terdapat rambut yang tumbuh dari pangkal sampai lebih setengah panjang total ekor. Sisa ekor yang tidak ditumbuhi rambut berwarna hitam. Ujung ekor satwa ini sangat kuat, bahkan bisa sampai digunakan untuk bergelantungan atau melilit batang dahan pohon saat mencari makan. Satwa yang juga sering disebut sebagai kuse ini biasa hidup di hutan tropis dataran rendah yang lembab pada ketinggian 0-400 meter di atas permukaan laut. 

Sama seperti jenis kuskus lainnya, kuse merupakan hewan yang pendiam dan pemalu. Satwa ini tak akan bersuara saat dirinya tak terancam atau merasa terganggu. Saat mereka terancam, barulah mengeluarkan suara yang menyerupai decak dan suara engahan. 

Satwa arboreal ini menghabiskan waktunya di tajuk pohon dan sulit ditemukan di atas tanah. Pakan utama adalah dedaunan. Tak heran jika kuskus talaud sangat menyukai tempat yang ditumbuhi pepohonan. Kuskus beruang merupakan jenis hewan yang diurnal, yaitu hewan yang memiliki aktivitas pada siang hari. Berbeda dengan jenis kuskus lainnya yang justru menjadi hewan nokturnal. Kuskus beruang talaud baru terjaga saat dirinya merasa lapar.

Baca juga: Banggai Cardinal Fish, Ikan Hias yang Tidak Boleh Ditangkap Sembarangan

Satwa ini masih bersaudara dengan kuskus beruang sulawesi (Ailurops Ursinus). Secara tampilan, keduanya sangat mirip. Bahkan, sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari kuskus beruang sulawesi. Namun, ternyata keduanya memiliki  karakteristiknya berbeda. 

Karena pergerakan yang lambat, suaranya bahkan tak akan terdengar saat menghinggapi dahan pohon. Oleh karena itu, sangat sulit sekali menemukan dan mengidentifikasi kuskus talaud dan membutuhkan waktu lama untuk mendeteksi keberadaannya di habitat aslinya.

Selain itu, kuse hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari induk dan bayi. Sementara untuk jantan dan betina akan hidup soliter atau berpasangan selama musim kawin. 

Perlu diingat kuskus talaud merupakan hewan yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. IUCN juga memasukan satwa ini dalam kategori critically endangered, satu langkah lagi menuju kepunahan. Parahnya tren populasinya juga terus menurun.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
FATWA: Orangutan juga merantau! | Ilustrasi: Hasbi Ilman
Edukasi

Gardaaniamlia.com – Garda Animalia mengeluarkan FATWA (Fakta Satwa) pertama. Sebuah seri fakta singkat di dunia persatwaliaran. Yuk, simak!…