Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Usai Lewati Masa Habituasi, Tujuh Lutung Dilepas di Hutan Lindung

754
×

Usai Lewati Masa Habituasi, Tujuh Lutung Dilepas di Hutan Lindung

Share this article
Lutung jawa saat dilepasliarkan di kawasan Hutan Lindung Malang Selatan, pada Sabtu (17/9). | Foto: Ridho Abdullah/JPNN
Lutung jawa saat dilepasliarkan di kawasan Hutan Lindung Malang Selatan, pada Sabtu (17/9). | Foto: Ridho Abdullah/JPNN

Gardaanimalia.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan Aspinall Foundation Indonesia berhasil melepasliarkan lutung jawa ke alam liar.

Tujuh ekor satwa dilindungi tersebut dilepaskan ke kawasan Hutan Lindung Kondang Merak, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, pada Sabtu (17/9).

pariwara
usap untuk melanjutkan

Sebelum dikembalikan ke habitat alami, semua satwa tersebut sudah menjalani proses karantina dan rehabilitasi di Javan Langur Center (JLC), Coban Talun, Kota Batu, Jawa Timur.

Kemudian, satwa juga melalui masa habituasi, yaitu penyesuaian terhadap kondisi lingkungan barunya. Usai itu, ketujuh lutung jawa pun dilepaskan ke alam liar.

Kepala BBKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan mengatakan, pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya pemulihan populasi lutung jawa di hutan Malang Selatan.

“Bagaimanapun populasi yang ada harus kembali (hutan), meskipun belum bisa memastikan bertahan hidup atau tidak. Sepanjang ini usai dilepas, kami lakukan monitoring,” jelasnya, Minggu (18/9).

Ia menuturkan, pihaknya telah memastikan bahwa lutung jawa siap untuk dilepasliarkan. “Bisa mencari makan sendiri, bersarang dan mempertahankan hidup,” ungkap Nur.

Lebih lanjut, ia menyebut pemilihan lokasi pelepasliaran harus melalui sejumlah kajian. Terkait itu, pihak BKSDA menggandeng sejumlah pegiat lingkungan dalam memetakan aspek kelayakan hunian bagi lutung.

“Kita ajak (para pihak) secara komprehensif melakukan kajian, layak atau tidak. Begitu layak, kita lepas liar. Enggak mungkin tidak layak kita lepas liar. Harus memenuhi aspek animal welfare, yaitu cover, shelter, water,” ujarnya.

97% Tanaman di Hutan Malang Selatan adalah Makanan Lutung Jawa

Sementara itu, seorang pemerhati lingkungan yang tergabung di Aspinal Foundation dan Sato Foundation, Anang Eko menilai bahwa hutan Malang Selatan yang masih tersisa relatif masih terjaga.

Menurutnya, kawasan seluas sekitar 1.000 hektare tersebut bisa menjadi tempat berkembang biak bagi koloni lutung jawa yang dilepasliarkan.

“Selama hutan utuh, belum ada penjarahan, itu bagus untuk hewan primata. Karena 97 persen tanaman di sini makanan dia, selama tak ada gangguan perburuan dan pembalakan,” ungkap Anang.

Setelah melepasliarkan lutung jawa, pihak BKSDA bersama para pegiat lingkungan akan melakukan monitoring lanjutan. Untuk memantau keselarasan hidup primata di alam liar, seperti ketersediaan makanan, air dan sarang.

“Tim monitoring yang ada di lapangan kita ambil dari masyarakat sekitar yang peduli. Serta sejumlah komunitas masyarakat seperti Arek Kepanjen, dan juga dari kalangan mahasiswa,” tuturnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments