Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Warga Sulawesi Utara Temukan Tarsius Tarsier yang Mengalami Kelainan

1537
×

Warga Sulawesi Utara Temukan Tarsius Tarsier yang Mengalami Kelainan

Share this article
Warga Sulawesi Utara Temukan Tarsius Tarsier yang Mengalami Kelainan
Krabuku tangkasi (tarsius tarsier). Foto: KLHK

Gardaanimalia.com – Seorang warga Desa Lemoh Timur, Kecamatan Tombariri Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara menemukan seekor krabuku tangkasi (tarsius tarsier) yang mengalami kelainan. Tarsius ini memiliki rambut putih dengan mata hitam atau mengalami kelainan yang disebut leucistic. Tarsius tarsier pada umumnya memiliki rambut berwana coklat kemerahan dan matanya coklat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tarsius itu diperkirakan baru berusia enam bulan. Badannya juga masih terbilang kecil. Panjangnya hanya sekitar tujuh sentimeter dan berat kurang lebih 50 gram.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Pada saat ditemukan, sekitar jam 10.00 pagi, satwa itu berada di atas pohon kecil yang tumbuh di kebun warga. Tarsius itu berada di ketinggian kurang lebih satu meter dari atas permukaan tanah.

Into, yang pertama kali menemukan satwa itu, langsung bergegas untuk melaporkan temuannya kepada Kepala Resort Taman Wisata Alam Batuputi Cagar Alam Duo Sudara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.

Baca juga: Hasil Pengembangan Kasus Jual Beli Macan Dahan, 1 Pemburu Ditangkap

Karena tidak tahu keberadaan induknya, BKSDA Sulut kemudian memutuskan untuk berkoordinasi dengan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikosi. Dibantu oleh warga, BKSDA dan PPS Tasikosi terus melakukan pemantauan di lokasi penemuan tarsius guna mengetahui lokasi induknya.

Induk Belum Ditemukan

Warga Sulawesi Utara Temukan Tarsius Tarsier yang Mengalami Kelainan
Krabuku tangkasi (tarsius tarsier). Foto: KLHK

Mengutip dari situs resmi KLHK, pemantauan yang dilakukan sejak Sabtu (6/2/2021) belum membuahkan hasil hingga Senin (8/2/2021). Tarsius itu sudah ditempatkan di beberapa lokasi yang diyakini sebagai habitat induknya tetapi ternyata belum ada hasil.

Selain upaya menemukan induknya, dokter hewan dari PPS Tasikoki juga terus melakukan penanganan terhadap tarsius tarsier ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa satwa ini sehat.

“Kondisi tarsius yang masih sangat kecil, menyebabkan pilihan terbaik untuk penyelamatannya saat ini adalah dengan mengembalikan ke alam atau ke induknya. Proses penyelamatan dengan membawa ke PPS Tasikoki merupakan pilihan terakhir yang akan diambil, apabila proses pengembalian ke alam tidak dapat dilakukan,” kata Plt Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Rima Christie Hutajulu.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments