Buaya muara, Predator Perairan Tertinggi dan Reptil Terbesar di Dunia

3 min read
2019-02-18 15:26:02
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Buaya muara (Crocodylus porosus) banyak ditemukan di perairan wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera sampai ke Papua. Buaya ini hidup di kawasan estuari, muara, kawasan mangrove, rawa-rawa juga sungai.

Buaya ini memiliki toleransi tinggi terhadap salinitas (kandungan garam) dalam air, sehingga tak jarang buaya ini ditemukan jauh dari daratan. Maka dari itu, buaya ini juga disebut buaya air garam (saltwater crocodile), karena kemampuannya untuk hidup di habitat air asin.

Buaya berperan penting dalam suatu ekosistem perairan sungai, karena sifatnya yang merupakan karnivor (pemakan daging). Dengan ukurannya yang dapat mencapai 6 - 7 meter saat dewasa, buaya menjadi predator tingkat tertinggi dalam rantai makanan ekosistem sungai. Buaya muara juga merupakan reptil terbesar didunia saat ini.

Ekosistem perairan menyediakan makanan bagi buaya untuk bertahan hidup. Saat muda, buaya memakan mangsa berukuran kecil seperti serangga, amfibi, ikan kecil, reptil dan udang. Sementara saat dewasa, buaya memakan mangsa besar seperti ikan, monyet, rusa, kerbau, kepiting, babi hingga ular

Dalam habitatnya, buaya cukup toleransi terhadap keberadaan buaya dan makhluk lainnya. Mereka biasanya berbagi wilayah teritorial untuk hidup berdampingan. Tetapi saat musim kawin, buaya akan membentuk sarang dalam teritorinya. Saat masa ini, buaya muara cenderung buas pada setiap makhluk hidup yang mendekat.

Buaya jenis ini merupakan salah satu reptil yang banyak diperjualbelikan di pasar ilegal satwa. Padahal satwa ini merupakan satu diantara satwa yang dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.92 tahun 2018.

Memiliki buaya sebagai binatang peliharaan bukan pilihan yang tepat, terutama karena buaya memiliki sifat yang buas. Di tahun 2018 saja, sudah banyak korban jiwa dari kebuasan buaya peliharaan.  Selain sifatnya yang buas, buaya juga memiliki ukuran yang besar dan waktu hidup yang cukup lama, yaitu sekitar 40 tahun.

Pada tahun 2018 tercatat setidaknya ada 3 kejadian dimana manusia tewas diterkam oleh buaya peliharaan. Kejadian paling ramai terjadi di Sorong, Papua, ketika seorang warga diterkam buaya penangkaran saat sedang mencari rumput sehingga mendorong warga balas membunuh 292 ekor buaya lainnya.



 Terancamnya buaya muara di Indonesia

Buaya muara banyak dimanfaatkan masyarakat di Indonesia sejak dahulu. Di berbagai daerah buaya dibunuh untuk dikonsumsi, dan untuk diambil kulitnya. Masyarakat pedalaman Sumatera, Kalimantan, dan Papua menangkap buaya di alam untuk dijual kulitnya kepada para pengumpul kulit buaya di perkotaan karena memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Dalam tiga dekade terakhir, Indonesia telah menjadi eksportir terbesar kulit buaya muara ke beberapa negara konsumen seperti Singapura, Perancis, Hongkong dan Jepang. Selain dijual untuk kulitnya, sebagian masyarakat juga menjual anakan buaya untuk dijadikan sebagai peliharaan.

Perburuan buaya besar-besaran mengancam kehidupan buaya muara di alam. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) mengeluarkan peraturan yang melarang perburuan buaya liar serta mengharuskan dibuatnya penangkaran buaya (Crocodile farming) untuk pemanfaatan buaya muara secara legal.

Tetapi pada prakteknya, tetap saja perdagangan ilegal buaya muara di pasar gelap berjalan selama kurangnya pengawasan dari pemerintah. Masih banyak penjualan buaya muara sebagai peliharaan, untuk diambil kulitnya ataupun untuk konsumsi masyarakat.

Selain perburuan buaya, konversi habitat buaya menjadi lahan pembangunan juga mengancam kehidupan buaya. Saat ini daerah sungai, muara dan kawasan mangrove sudah banyak dirombak untuk kepentingan manusia. Semakin kecilnya habitat buaya juga menyebabkan semakin seringnya konflik antara manusia dan buaya.

Sifat buaya yang buas tak pernah damai dengan kehidupan manusia menambah daftar faktor penyebab terancamnya buaya di alam.

Tags :
buaya buaya muara porosus
Writer:
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25