[caption id="attachment_24510" align="aligncenter" width="1599"] Anak badak bernama Estu bersama induknya Kasih yang terekam kamera pada 4 Agustus 2023. | Foto: Balai TNUK[/caption]
Gardaannimalia.com - Setelah kabar kelahiran anakan banteng jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, kini kabar gembira datang dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Tiga individu anak badak jawa (Rhinoceros sondaicus) terekam kamera jebak sepanjang 2023 sampai 2024.
Menurut Kepala Balai TNUK Ardi Andono lewat rilis persnya, kepastian adanya anakan baru badak jawa didapatkan dari hasil tim Monitoring Badak Jawa (MBJ).
"... diikuti analisis para ahli identifikasi badak jawa. Keberhasilan ini merupakan bagian dari perbaikan metode pemasangan kamera jebak dengan sistematik sampling atau cluster," kata dia, Jumat (30/8/2024).
Tiga anak badak jawa itu diketahui berjenis kelamin dua jantan dan satu betina. Ketiganya berasal dari indukan yang berbeda.
Anak badak jawa pertama yang terekam bernama Estu (ID. 092.2023), diperkirakan berusia 2 sampai 5 bulan. Estu berjenis kelamin betina, lahir dari induk bernama Kasih (ID. 032.2011). Terekam pada 4 Agustus 2023.
Selanjutnya, anak badak jawa jantan bernama Wirawono (ID. 095.2024), diperkirakan berusia tujuh bulan. Ia merupakan anak dari indukan bernama Rislan (ID. 061.2014). Wirawono terekam kamera jebak pada 17 Mei 2024.
Terbaru, adalah jantan bernama Syauqi (ID. 096.2024). Syauqi diperkirakan berusia sepuluh bulan, dan lahir dari indukan bernama Desy (ID. 043.2013). Desy dan Syauqi terekam kamera pada 27 Juni 2024.


Hasbi
Belum ada deskripsi