Nekropsi: Harimau di Riau Mati Karena Luka dan Depresi
Gardaanimalia.com – Hasil nekropsi seekor harimau yang mati di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau menunjukkan bahwa satwa tersebut mati karena luka dan depresi.
Penyebab kematian harimau yang ditemukan di kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi tersebut dipaparkan oleh drh Danang, Koordinator Tim Medis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, dilansir dari Antaranews.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak Minggu (17/10) dimulai pukul 18.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB, didapatkan hasil bahwa harimau telah mati lebih dari 24 jam,” papar Danang pada Selasa (19/10).
Berdasarkan penuturan Fifin Arfiana Jogasara, Plt Kepala BBKSDA Riau, penyebab kematian ini didapat dari pemeriksaan menyeluruh seperti pemeriksaan nekropsi dan pemeriksaan patologi anatomi.
Ia mengatakan kegiatan tersebut penting dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian harimau dan waktu kematiannya.
“Penyebab kematian satwa tersebut diduga karena depresi, dehidrasi berat, kekurangan nutrisi, serta infeksi pada kaki depan sebelah kiri,” jelas Fifin.
Tim medis BBKSDA Riau juga menemukan tanda bahwa harimau ini masih remaja. Hal tersebut dilihat dari kondisi tubuh harimau yang belum pernah melahirkan.
Harimau betina tersebut sebelumnya ditemukan dalam keadaan mati dengan tubuh yang telah kaku. Pada bangkai harimau juga ditemukan jerat seling di kaki depan sebelah kiri. Sehingga menimbulkan luka parah yang dalam sampai terlihat tulang kakinya.
“Diperkirakan individu harimau tersebut telah terjerat lebih dari lima hari dan mati kurang dari 24 jam,” tambah Fifin.

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
06/05/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
25/04/25![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
25/03/25![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
25/03/25![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]
25/03/25
Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
22/03/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!
