Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

TN Way Kambas Dilalap Api, Trenggiling Ditemukan Mati

18
×

TN Way Kambas Dilalap Api, Trenggiling Ditemukan Mati

Share this article
Trenggiling yang ditemukan mati karena kebakaran TNWK. | Foto: Dok. TNWK diunduh dari detik
Trenggiling yang ditemukan mati karena kebakaran TNWK. | Foto: Dok. TNWK diunduh dari detik

Gardaanimalia.com – Kebakaran yang melanda Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sejak Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB memakan korban.

Satwa jenis trenggiling (Manis javanica) ditemukan mati karena peristiwa itu.

“Benar, memang ada satwa jenis trenggiling yang tadi malam, setelah pemadaman kami temukan dalam keadaan mati. Namun, untuk hewan lainnya kami belum menemukan,” ujar Humas TNWK Sukatmoko.

Sukatmoko pun menjabarkan bahwa cuaca di wilayah TNWK saat ini masih terik.

Timnya masih terus melakukan penjagaan untuk mengantisipasi timbulnya titik api baru.

“Tim masih berada di dalam hutan kawasan. Kondisi saat ini memang terik, panas,” jelasnya.

Pihaknya belum dapat memastikan berapa luas lahan yang terbakar, dan saat ini masih dalam proses penghitungan.

“Kalau dari kami belum tahu berapa luas lahan yang terbakar, karena tim masih berada di lokasi masih melakukan penghitungan,” ucap Sukatmoko.

Di sisi lain, pihak kepolisian melalui Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik memperkirakan luas lahan yang terbakar mencapai 350 hektare.

“Benar, kemarin terjadi kebakaran lahan di TNWK. Kebakaran terjadi sejak pagi hingga malam hari,” ungkapnya.

Disebutkan oleh Umi, proses pemadaman berlangsung cukup lama. Hal ini karena sulitnya medan yang dilalui oleh mobil pemadam kebakaran.

“Kondisi memang cukup sulit untuk mobil pemadam masuk, sehingga tim masuk ke lokasi menggunakan motor danberjalan kaki,” katanya.

Mengutip dari detik, proses pemadaman dilakukan oleh tim TNWK yang berjumlah 20 orang.

Taman nasional yang terletak di Kabupaten Lampung Timur itu adalah rumah bagi beragam jenis satwa langka, di antaranya gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), dan trenggiling.

TNWK juga merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1985, yang saat ini dinamakan Pusat Konservasi Gajah (PKG).

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments