Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Bangkai Penyu Hijau Ditemukan Tak Lengkap, Diduga Dieksploitasi

1122
×

Bangkai Penyu Hijau Ditemukan Tak Lengkap, Diduga Dieksploitasi

Share this article
Bangkai seekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemukan tanpa kepala dan bagian tempurung tersayat. | Foto: Dok. Pamali
Bangkai seekor penyu hijau (Chelonia mydas) yang ditemukan tanpa kepala dan bagian tempurung tersayat. | Foto: Dok. Pamali

Gardaanimalia.com – Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan mati dengan kondisi sudah jadi bangkai di Pulau Pamalikan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan baru-baru ini.

Bangkai penyu hijau itu ditemukan oleh sejumlah ranger dari gerakan Pemerhati Alam dan Maslahat Lingkungan (Pamali) saat melakukan kegiatan pembersihan pantai pulau setempat.

“Jumat, 26 Januari 2024 sore lalu penemuannya. Kepalanya enggak ada. Ada sayatan di bagian perutnya (lever),” ujar Busdar, salah satu ranger Pamali kepada Garda Animalia, Jumat (2/2/2024).

Awalnya, Busdar mengira bangkai penyu hijau itu seonggok kayu. Namun, di saat yang sama mereka juga mencium bau busuk.

“Pas kita dekati ternyata bangkai. Langsung kita evakuasi dengan melarungkan ke laut. Kalau dikubur takutnya digali lagi sama penyu yang lain,” tuturnya.

Diketahui, posisi ditemukannya reptil laut ini adalah di pantai yang agak jauh dari hutan. Oleh karena itu, para ranger khawatir jika dikubur, lokasi tersebut akan digali kembali oleh penyu yang hendak bertelur.

Dugaan sementara, penyu bernasib malang tersebut mati karena dieksploitasi organ tubuhnya. Namun, belum bisa dipastikan siapa yang melakukan tindakan ini.

“Saat awal kami masuk ke Pamalikan, juga pernah menemukan organ-organ tubuh penyu ini. Kondisinya sudah terpisah-pisah. Ada beberapa kali,” kata Busdar.

Petugas berusaha memindahkan bangkai penyu. | Foto: Dok, Pamali
Petugas berusaha memindahkan bangkai penyu hijau. | Foto: Dok. Pamali

Perlu diketahui bahwa Pulau Pamalikan memang merupakan salah satu tempat pendaratan penyu yang ada di Kecamatan Pulau Sembilan.

Sejak akhir 2023, Pamali sebagai gerakan konservasi penyu yang berbasis di Pulau Sembilan memulai program baru dengan fokus kerja di Pamalikan.

Sebelumnya, mereka sudah melakukan kerja-kerja konservasi di Pulau Denawan yang masih berada di kecamatan yang sama.

Ketua Pamali Abdul Malik, menilai, Pamalikan merupakan wadah pendaratan penyu yang genting untuk dijaga. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut kerap dijamah pemburu penyu dan produk turunannya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments