Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Gardaanimalia.com - Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan bersama Damkar Kabupaten Hulu Sungai Utara selamatkan seekor bayi bekantan yang dilaporkan terpisah dari induknya.
Penyelamatan satwa langka ini dilakukan pada Minggu (2/2/2025) setelah pihak Damkar mendapat laporan melalui Call Center.
Dua hari setelahnya, bayi bekantan yang diperkirakan berusia tiga bulan itu kemudian diserahkan kepada BKSDA Kalsel.
Staf Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) BKSDA Kalsel, Jarot Jaka Mulyono, menyebut bahwa pemicu terpisahnya bayi bekantan dengan induknya adalah karena habitat yang sudah tidak ideal.
"Desa Teluk Sarikat, Kabupaten HSU memiliki tutupan lahan berupa hutan rawa, hanya saja sebagian sudah banyak rumah atau permukiman," ungkapnya saat dikonfirmasi Garda Animalia, Rabu (5/2/2025).
Ia menambahkan, aktivitas masyarakat di sekitar habitat bekantan akan berdampak pada kualitas habitat dan tingkat stres satwa.
Jarot pun mengatakan bahwa habitat tersebut berstatus Areal Penggunaan Lain (APL). Artinya, kawasan tersebut dimiliki oleh pihak lain dan dapat digunakan untuk pembangunan non-kehutanan.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut jika kondisi bayi bekantan sudah berangsur sehat.
"Bekantan dalam kondisi sehat dan sudah dilakukan penanganan da perawatan oleh perawat satwa di kandang transit BKSDA Kalsel," tambahnya.
Sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya, Jarot mengungkapkan satwa harus menjalani berbagai proses perawatan.
Sebagaimana diketahui bekantan atau monyet berhidung panjang yang memiliki nama latin Nasalis larvatus masuk dalam daftar satwa dilindungi.
Satwa ini memiliki sebaran populasi yang terbatas dan masuk dalam daftar satwa yang terancam punah, yaitu berstatus endangered dalam situs IUCN Red List.
Di Indonesia ia bisa ditemukan terutama di wilayah Kalimantan Selatan dengan habitat berstruktur hutan rawa.

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
06/02/25
Seekor Bekantan Selamat dari Sengatan Listrik di Kalsel
06/09/24
Seekor Bekantan Masuk Pondok Pesantren di Sampit
21/08/24
BKSDA Laksanakan Monitoring Populasi Bekantan di SM Kuala Lupak
28/06/24
Penyelundupan Bekantan hingga Kasturi Raja Sukses Digagalkan
15/09/23
Diberi Pakan oleh Pengendara, Primata Sekitar IKN Ketergantungan Manusia
09/06/23
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
