BKSDA Kalsel Melepasliarkan 8 Bekantan di Pulau Kaget

Ananda Nurfiana Shafira
3 min read
2023-05-26 15:53:47
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - BKSDA Kalimantan Selatan berhasil melepas 8 ekor hewan bekantan (Nasalis larvatus) ke alam liar pada 10 Mei 2023 lalu.

Melalui Instagram resmi pada Kamis (25/5/2023), BKSDA menyebut bekantan ini adalah hasil penyelamatan konflik di Desa Mekarsari, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala.

Kepala BKSDA Kalimantan Selatan Mahrus Aryadi paparkan bahwa satwa sudah jalani cek kesehatan dan pemberian vitamin. "Sehingga mereka mempunyai tenaga dan power ketika nanti bersaing di lapangan," ujarnya

Delapan bekantan terdiri dari dua ekor jantan dan satu ekor betina dewasa. Sementara, sisanya adalah dua ekor jantan dan tiga ekor betina remaja yang masih berusia sekitar satu tahun.

Mereka dilepasliarkan di Suaka Margasatwa (SM) Pulau Kaget, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala. SM Pulau Kaget adalah kawasan konservasi di Kalimantan Selatan yang memiliki luas sekitar 63,60 hektare.

Kawasan ini adalah salah satu habitat bekantan dengan populasi sebanyak 90 ekor pada 2022.

Selain itu, ekosistem mangrove yang dimiliki SM Pulau Kaget didominasi jenis tanaman Sonneratia caseolaris (rambai) yang diketahui sebagai pakan utama untuk bekantan.

Alih Fungsi Habitat Picu Konflik


Data pada 2022 mencatat, sebanyak 41 laporan interaksi negatif terjadi antara manusia dengan satwa yang menjadi maskot Provinsi Kalimantan Selatan ini.

BKSDA sebut, konflik disebabkan oleh alih fungsi habitat menjadi peruntukan lain sehingga aktivitas bekantan bersinggungan dengan aktivitas manusia.

"Tantangan ke depan saat ini bukan lagi save bekantan, melainkan save habitat. Untuk itu diperlukan keterlibatan multipihak guna mendukung program konservasi satwa dilindungi ini," tegas Mahrus.

Mahrus pun mengingatkan bahwa sekitar 60 sampai 70 persen bekantan berada di luar kawasan konservasi sehingga habitatnya rentan terdampak alih fungsi lahan.

Menurut hasil pantauan BKSDA Kalimantan Selatan selama lima tahun terakhir, populasi primata ini alami peningkatan sebanyak 7,78 persen per tahun.

Sampai tahun 2022, tercatat sebanyak 3.508 ekor populasi mamalia berhidung besar ini hidup di Kalimantan Selatan.

Kegiatan pelepasliaran ini melibatkan Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai mitra pemerintah. Imam P. sebagai Kurator dari TSI menjelaskan bahwa mereka merasa senang dan bangga dapat turut serta terlibat dalam kegiatan.

Mulai dari kegiatan penyelamatan di lapangan, pemeriksaan kesehatan, perawatan satwa sampai dengan pelepasliaran satwa di habitatnya.

Tags :
bekantan hewan dilindungi bksda kalsel Nasalis larvatus maskot kalimantan selatan primata dilindungi
Writer: Ananda Nurfiana Shafira
Pos Terbaru
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres
Berita
18/04/25
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
Berita
18/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
Liputan Khusus
16/04/25
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
Berita
16/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
Berita
16/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana
Liputan Khusus
15/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
Berita
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
Berita
14/04/25
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa
Liputan Khusus
14/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
Berita
11/04/25
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Edukasi
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
Berita
11/04/25
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng
Feature
07/04/25
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!
Edukasi
07/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
Berita
07/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
Berita
05/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
Berita
26/03/25
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
Berita
26/03/25
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Berpacu dengan Kepunahan [3]
Liputan Khusus
25/03/25
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
Liputan Khusus
25/03/25