BKSDA Laksanakan Monitoring Populasi Bekantan di SM Kuala Lupak

Aditya
3 min read
2024-06-28 15:01:22
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - BKSDA Kalimantan Selatan melakukan monitoring tahunan untuk mengidentifikasi karakteristik populasi bekantan di Suaka Margasatwa Kuala Lupak, Kabupaten Barito Kuala.

Monitoring tersebut menunjukkan keberadaan sekitar 300 ekor bekantan (Nasalis larvatus) di dalam wilayah SM Kuala Lupak.

"Saat ini bekantan yang terpantau diperkirakan berjumlah 300-an lebih dan sekitar ada sembilan kelompok," catat akun Instagram BKSDA Kalimantan Selatan @bksda_kalsel yang diunggah pada 25 Juni 2024.

Untuk mencapai lokasi pengamatan, tim BKSDA Kalimantan Selatan harus berangkat menggunakan perahu kelotok selama satu jam dari Desa Tabunganen Kecil.

Desa tersebut merupakan lokasi kantor Resort KSDA SM Pulau Kaget dan Kuala Lupak.

"Perjalanan ke lokasi harus melewati muara Sungai Barito dan pinggir laut," tulis akun Instagram BKSDA Kalimantan Selatan.

Dari referensi terbuka yang Garda Animalia dapatkan, populasi bekantan di SM Kuala Lupak terbilang fluktuatif.

Sumber paling tua berasal dari riset Rabiati dkk. (2016) yang melaporkan keterdapatan 77 sampai 158 ekor bekantan di SM Kuala Lupak.

Yang kedua didapatkan dari sebuah unggahan video YouTube salah satu anggota tim yang terlibat dalam monitoring populasi bekantan pada 2019.

Unggahan video tersebut melaporkan keterdapatan 331 ekor bekantan pada 2018 dan 477 ekor pada 2019.

Data terakhir didapatkan dari bagian buku yang ditulis oleh Iskandar dan Karina (2023) yang bertajuk "Tantangan dan Peluang Konservasi Bekantan di Kalimantan Selatan".

Laporan ini menyebutkan, pada 2023 terdapat 170 ekor primata dilindungi tersebut di SM Kuala Lupak. Angka ini jauh di bawah populasi pada 2024.

Suaka di Samping Ibu Kota




SM Kuala Lupak berlokasi tidak jauh dari Banjarbaru, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan. Jarak keduanya hanya terpaut sekitar tiga jam perjalanan kendaraan bermotor.

Suaka Margasatwa ini dibagi menjadi tiga blok, yaitu blok rehabilitasi seluas 2.405 hektare, blok perlindungan seluas 654 hektare, dan blok pemanfaatan seluas 338 hektare.

Berdasarkan citra satelit yang terbit pada 2004, terlihat bahwa blok rehabilitasi dan blok pemanfaatan didominasi oleh tambak udang. Sementara itu, blok perlindungan didominasi oleh hutan mangrove.

Kawasan hutan mangrove ini merupakan lokasi yang umum menjadi habitat bekantan. Primata tersebut umumnya tinggal di hutan dataran rendah yang elevasinya tidak lebih dari 350 meter di atas permukaan laut.

Selain bekantan, kawasan ini juga menjadi rumah bagi berbagai satwa lain, khususnya spesies-spesies elang.

Di antaranya adalah elanglaut perut-putih (Haliaeetus leucogaster), elang bondol (Haliastur indus), elang hitam (Ictinaetus malaiensis), elang tikus (Elanus caeruleus), dan elangular bido (Spilornis cheela).

Perlu diketahui, di Indonesia, bekantan merupakan spesies yang dilindungi dalam Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan Nasalis larvatus sebagai spesies genting (endangered) dengan populasi yang terus menurun.

Salah satu ancaman utama bekantan adalah penyusutan habitat. Lokasi tinggal mereka yang berada di daerah dataran rendah rentan dialihfungsikan menjadi kawasan peruntukan manusia.

Tags :
satwa dilindungi kalimantan selatan bekantan bksda kalsel
Writer: Aditya
Pos Terbaru
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25