Catatan BKSDA Aceh: Ada 132 Konflik Satwa Liar Sepanjang 2020

Gardaanimalia.com - Sepanjang tahun 2020 ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh setidaknya telah mencatat 132 koflik satwa liar dengan manusia. Agus Arianto, Kepala BKSDA Aceh, memaparkan bahwa hingga November 2020, ada 97 konflik gajah dan 35 konflik harimau. Konflik itu diketahui dari pengaduan masyarakat melalui call center BKSDA Aceh dan catatan upaya penanganan konflik yang telah dilakukan timnya sepanjang 2020 ini.
"Konflik satwa liar dan manusia masih terus terjadi di sejumlah wilayah seperti di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Jaya dan Pidie," katanya.
Baca juga: BBKSDA Jabar Mengevakuasi Macan Kumbang Sakit yang Dekati Pemukiman
Namun, pihak BKSDA Aceh juga mencatat hal yang cukup baik yakni terjadinya penurunan konflik satwa liar di beberapa wilayah di Aceh, antara lain di wilayah Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. Untuk terus menekan intensitas konflik, Agus mengatakan bahwa BKSDA Aceh terus memanfaatkan peran Conservation Response Unit (CRU) untuk menggiring gajah sumatera kembali ke habitat.
Mengutip dari laman Antaranews.com, Kamis (17/12/2020), saat ini ada tujuh CRU gajah yang tersebar di beberapa wilayah di Aceh. CRU gajah itu ada di wilayah-wilayah yang cukup rawan konflik misalnya saja di wilayah DAS Peusangan di Bener Meriah, wilayah Serbajadi di Aceh Timur, wilayah Cot Girek di Aceh Utara, wilayah Sampoiniet di Aceh Jaya, wilayah Mila di Pidie, wilayah Alue Kuyun di Aceh Barat, dan wilayah Trumon di Aceh Selatan.
"CRU yang ada di wilayah itu, selama tahun 2020 ini juga memainkan peranan sangat penting dalam rangka penanganan konflik di wilayah kerja mereka," pungkas Agus.

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
02/05/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
25/04/25
Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh
11/04/25
Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
11/04/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun
17/03/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
