Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Dua Buaya Muara Dievakuasi di Pasaman Barat

305
×

Dua Buaya Muara Dievakuasi di Pasaman Barat

Share this article
BKSDA Sumbar berhasil evakuasi dua buaya muara di Nagari Aia Bangis, Selasa (23/7/2024). | Foto: Dok. BKSDA Sumbar
BKSDA Sumbar berhasil evakuasi dua buaya muara di Nagari Aia Bangis, Selasa (23/7/2024). | Foto: Dok. BKSDA Sumbar

Gardaanimalia.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) berhasil mengevakuasi dua buaya muara konflik, pada Selasa (23/7/2024).

Evakuasi yang dilakukan di Nagari Aia Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat ini dalam upaya mengatasi konflik warga dengan buaya yang belakangan sering terjadi.

Sebelumnya, BKSDA Sumbar menurunkan tim yang terdiri dari lima orang untuk melakukan pemantauan di sekitar lokasi konflik, Selasa (23/7/2024) sejak pukul 09.00 WIB.

Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto mengatakan, setelah dipantau beberapa jam di dekat lokasi, tim berhasil menemukan keberadaan buaya pada sore hari.

“Baru sekitar pukul 15.40 WIB, tim menemukan keberadaan satwa buaya muara berjumlah 2 ekor,” ucap Lugi melalui keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).

Setelah mengetahui keberadaan buaya tersebut, lanjutnya, tim kemudian melakukan evakuasi dengan menggunakan teknik jerat tali dengan pipa paralon sebagai penyangganya.

Sekitar pukul 17.15 WIB, tim akhirnya berhasil menangkap dua ekor buaya muara (Crocodylus porosus).

“Buaya muara yang pertama berjenis kelamin betina dengan panjang 250 sentimeter dan lebar 36 sentimeter. Yang kedua berjenis kelamin betina dengan panjang 180 sentimeter dan lebar 24 sentimeter,” terangnya.

BKSDA Sumbar Imbau Warga Jauhi Habitat Buaya

Selanjutnya, sebagai upaya untuk mencegah konflik serupa, tim pun melakukan pemasangan spanduk imbauan.

Spanduk tersebut berisi sosialisasi kepada warga agar berhati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar kawasan yang menjadi habitat buaya muara.

Di samping itu, tim WRU juga akan melakukan sosialisasi kepada warga terkait peningkatan populasi buaya muara di Nagari Aia Bangis.

Berdasarkan data dari Brandon Sideleau, IUCN, jumlah konflik buaya dengan warga yang terjadi di Indonesia selama 2014-2023 mencapai 1009 kasus.

Dengan catatan, sebanyak 478 kasus masuk dalam kategori fatal.

Jumlah ini merupakan yang tertinggi di antara sebelas negara lainnya, seperti Australia, Malaysia, India dan negara lain yang rata-rata kasusnya di bawah 200 kejadian.

Terkait ini, sebelumnya BKSDA Sumbar juga telah mengajukan usulan kepada pemerintah daerah untuk membuat penangkaran buaya dengan konsep ekowisata.

Usulan ini juga merupakan salah satu upaya BKSDA Sumbar dalam konservasi buaya sekaligus mencegah konflik dengan warga.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments