Gajah Sumatera Kembali Tampak Melintas di Jalan Raya

Gardaanimalia.com - Kembali terjadi, seekor gajah sumatera dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatrensis melintas di jalan raya Bireuen-Takengon, Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.
Kemunculan satwa yang terancam punah tersebut dikonfirmasi oleh Agus Arianto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh bahwa benar ia melewati jalan raya kawasan Pintu Rime Gayo pada Sabtu (25/12).
Saat kejadian itu, ujar Agus Arianto, pihak BKSDA sedang melakukan penggiringan agar satwa dilindungi tersebut bergerak menuju hutan.
"Iya itu kemarin, gajah yang sedang kita giring untuk kita satukan dengan kelompoknya. Kebetulan yang lain sudah berhasil kita kumpulkan," ungkap Agus Arianto, Minggu (26/12) dilansir dari Ajnn.
Ia juga mengatakan bahwa pada penghujung tahun 2021 ini tepatnya dalam waktu beberapa bulan terakhir, tim Ranger BKSDA telah berhasil melakukan penggiringan satwa dilindungi yaitu gajah liar sumatera sebanyak 10 ekor.
Agus Arianto menyebut bahwa 10 ekor gajah liar itu masih berada dalam satu kelompok. Kemudian semua satwa tersebut dibawa oleh pihak BKSDA untuk menyeberangi kawat pengsing yang terletak di bawah bukit kawasan Pintu Rime Gayo.
"Jadi kita kembalikan ke kawasan hutan dengan cara menyeberangi kawat pengsing pengaman yang berada di bawah sana. Untuk kita kembalikan ke tengah hutan," tutur Agus.
Ia pun menerangkan bahwa upaya penggiringan gajah sumatera yang dilakukan oleh pihaknya dalam mengarahkan satwa dilindungi tersebut menuju habitat mereka, diakui Agus bahwa proses penghalauan itu memang selalu melewati jalan raya, tepatnya melalui wilayah Pintu Rime Gayo.
Hal itu dikarenakan daerah Pintu Rime Gayo merupakan koridor pelintasan gajah liar. Mamalia dilindungi tersebut selalu menggunakan jalur itu ketika berpindah dari satu kawasan hutan ke kawasan hutan lainnya.
Secara keseluruhan, lanjut Agus, sepanjang tahun 2021 ini, sudah ada 30 ekor gajah sumatera yang dihalau oleh pihak BKSDA untuk kembali ke habitat mereka, yaitu hutan.
Upaya tersebut dilakukan, salah satunya untuk meminimalisir agar gajah-gajah itu terjaga dan jauh dari pemburuan oknum yang melakukan jual beli satwa.

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
11/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
07/04/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi
13/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
