[caption id="attachment_17029" align="aligncenter" width="800"] Pada Selasa (3/1/2023), BKSDA Sumbar membuka kandang jebak yang sebelumnya dipasang untuk harimau sumatera. | Foto: Yusrizal/Antara[/caption]
Gardaanimalia.com - BKSDA Sumatra Barat membongkar kandang jebak yang digunakan untuk mengevakuasi harimau sumatera di Tabuah-Tabuah, Jorong Palupuh, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Ini dilakukan setelah sebulan melaksanakan penanganan konflik. Satwa tersebut tak terpantau lagi di sekitar permukiman dan lahan budi daya masyarakat setempat.
"Berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat dan pemerintah nagari setempat, penanganan dihentikan," ujar Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono di Lubukbasung (3/4/2023).
Sebelumnya, BKSDA Sumbar mendapat laporan konflik antara manusia dengan harimau sumatera pada 6 Desember 2022 lalu. Menanggapi laporan itu, BKSDA pun langsung menerjunkan tim ke lokasi.
Penanganan pun dilakukan berupa penghalauan, dan berakhir pada pemasangan kandang jebak untuk evakuasi.
Berbagai upaya penelusuran keberadaan satwa telah dilakukan BKSDA bersama beberapa pihak.
Pihak lain yang terlibat di antaranya Yayasan Sintas Indonesia, Pemerintah Nagari Pasia Laweh, Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin, Pagari Salareh Aia dan masyarakat.
Namun, setelah delapan hari pemasangan kandang jebak. Harimau sumatera tidak terlihat di sekitar lokasi pemukiman, lahan budi daya masyarakat setempat, dan lainnya.
"Bahkan dari pemantauan sebelumnya dengan drone termal milik Yayasan Sintas Indonesia dan empat unit camera trap yang dipasang, satwa tidak terlihat lagi," kata Ardi Andono.
Namun, Ardi tetap mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati. Ia mengimbau agar masyarakat tidak sendirian saat melakukan aktivitas di kebun, menghidupkan api-apian, dan lain-lain.
Berita
Harimau Tak Terlihat Lagi, Penanganan Konflik Dihentikan
4 Januari 2023|By Ananda Nurfiana Shafira


Ananda Nurfiana Shafira
Belum ada deskripsi