Menjarah
Menjarah
Menjarah
BeritaHukum

Jualan Binturong dan Siamang, Junius dituntut 1,6 tahun penjara

2322
×

Jualan Binturong dan Siamang, Junius dituntut 1,6 tahun penjara

Share this article
Jualan Binturong dan Siamang, Junius dituntut 1,6 tahun penjara
Junius Mustopa terduduk di hadapan Majelis hakim Pengadilan Negeri Palembang saat persidangan tuntutan pada Rabu, 15 Januari 2019. Foto : Gardaanimalia.com/Ist

Gardaanimalia.com – Terdakwa Junius Mustopa (20) menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Palembang, Sumatera Selatan setelah tertangkap memperjualbelikan satwa dilindungi berupa Owa, Binturong dan Siamang.

Jaksa Penuntut Umum, Neni Karmila, S.H di hadapan majelis hakim yang diketuai Erma Suharti, S.H., M.H. menuntut terdakwa Junius dengan hukuman selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan kurungan penjara atas perbuatannya tersebut.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Terdakwa dinyatakan bersalah menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi berupa Owa Ungka (Hylobates agilis), Binturong (Arctictis binturong) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) dalam keadaan hidup,” ujar jaksa saat pembacaan tuntutan di ruang sidang Cakra pada Rabu, 15 Januari 2020 siang.

Selain tuntutan hukuman kurungan penjara, Jaksa juga menuntut terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp. 1 juta subsider 3 bulan penjara.

“Perbuatan terdakwa melanggar Pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.” terang Neni.

Saat ditanya oleh hakim, Junius mengaku menyesal atas perbuatannya memperjualbelikan satwa dilindungi. Ia pun mengajukan keringanan atas tuntutan yang diberikan oleh jaksa.

Jualan Binturong dan Siamang, Junius dituntut 1,6 tahun penjara
Junius Mustopa beserta barang bukti satwa dilindungi berupa Owa, Binturong, dan Siamang berhasil diamankan oleh Ditreskrimsus Polda Sumsel pada 12 September 2019. Foto : Gardaanimalia.com/Ist

Dalam dakwaannya, jaksa menjelaskan bahwa kasus ini berawal ketika Junius Mustopa, warga Prabumulih tertangkap oleh Ditreskrimsus Subdit IV Polda Sumatera Selatan pada Kamis, 12 September 2019.

“Terdakwa memiliki usaha jualan hewan langka secara online sejak bulan Oktober 2018 dengan menggunakan aplikasi Facebook dan Whatsapp,” ujarnya.

Sekitar bulan September 2019, terdakwa membeli beberapa satwa langka dilindungi melalui jasa rekening bersama secara online. Selanjutnya setelah mendapatkan hewan-hewan langka tersebut terdakwa memposting foto-foto Kera Owa Ungka, Binturang, dan Siamang tersebut pada situs jual beli dalam media sosial Facebook seperti Grup jual beli hewan reptile dan Grup jual beli Pasar Burung 16 Ilir Palembang.

Pada hari Kamis, 12 September 2019 sekira pukul 12.30 WIB, terdakwa dihubungi oleh seseorang yang tidak terdakwa kenal dengan media Whatsapp untuk membeli satwa-satwa langka tersebut dengan harga Rp. 2.350.000.

Junius kemudian ditangkap oleh pihak kepolisian saat melakukan transaksi tepatnya dirumah terdakwa di Jalan Sepatu Kel. Karang Raja Kec. Prabuhmulih Timur Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Sementara satwa jenis Owa ungka, Binturong dan Siamang merupakan satwa yang masuk ke dalam daftar satwa dilindungi dalam PermenLHK no. P.106 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments