Kabupaten Pidie Penyumbang Konflik Gajah Tertinggi

Gardaanimalia.com - Konflik gajah sumatera di wilayah kerja Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh tercatat paling tinggi.
Wilayah kerja tersebut membawahi 9 kabupaten yaitu Pidie, Pidie Jaya, Bener Meriah, Takengon, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Aceh, Kamaruzzaman mengatakan bahwa di wilayah kerjanya konflik gajah dan manusia memang memiliki intensitas paling tinggi.
"Dari sekian kabupaten paling tinggi berkonflik dengan gajah ada di Pidie," jelas Kamaruzzaman, Selasa (19/7) dilansir dari AJNN.
Ia menyebut, bahwa penyebab terjadinya konflik satwa liar dilindungi itu dikarenakan habitat perburuan gajah untuk mencari makanan yang semakin menyempit.
Akibatnya, lanjut Kamaruzzaman, satwa liar mulai masuk ke kawasan masyarakat dan terjadi konflik yang berdampak, salah satunya pada rusaknya kebun milik warga.
Ia mengungkapkan, bahwa konflik gajah sumatera dan manusia tersebut terjadi hampir setiap hari. "Kira-kira ada puluhan kasus konflik sampai saat ini," ujarnya.
Konflik yang terjadi, ucapnya, menyebabkan kehidupan satwa dan manusia terganggu, dan yang paling dirugikan adalah terganggunya populasi mamalia bertubuh besar tersebut di Aceh.
"Misalnya, gajah yang seharusnya bisa melahirkan dengan tenang, tetapi sekarang terpaksa melahirkan di alur dan otomatis menyebabkan kematian satwa," tutur Kamaruzzaman.
Selain itu, menurutnya, saat ini kawanan satwa yang dalam bahasa Inggris disebut Sumatran elephant itu sudah mulai bercerai-berai lantaran habitat yang mulanya luas menjadi lebih kecil.
"Kelompoknya saja sudah terpecah-pecah, kalau dulu mungkin terpetakan satu kelompok besar, sekarang sudah terpecah akibat fragmentasi habitat," ungkapnya.
Karena habitatnya yang semakin tergerus itulah, kemudian membuat BKSDA Aceh mengalami kesulitan untuk memetakan wilayah buruan kelompok satwa endemik Sumatera tersebut.
Dia menambahkan, kelompok Sumatran elephant yang dulunya terpetakan sekitar 40 ekor per kelompok, sekarang terpecah menjadi sekitar 3 ekor per kelompok.
Saat ini, kata Kamaruzzaman, BKSDA mencatat populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di Aceh mencapai sekitar 500-550 ekor.

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi
11/04/25
Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser
07/04/25
Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
25/03/25
Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi
13/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
20/02/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah

Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil

Serka Yusuf dan Serda Dani Jemput 1,2 Ton Sisik Trenggiling dari Polres Asahan di Malam Hari

Terdakwa Kasus 292,3 Kilogram Sisik Trenggiling Divonis Bebas!

Penyelundupan Ratusan Reptil Ilegal Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni

Muncul di Kuningan, BKSDA Sarankan Pengusiran Mandiri

Niagakan 165 Kilogram Sisik Trenggiling, 1 Tersangka Ditangkap dan Lainnya dalam Pengejaran

Persidangan Ungkap Fakta, 1,2 Ton Sisik Diduga Berasal dari Gudang Polres

Menyoroti Kaburnya Monyet di BPBD Kabupaten Tangerang dan Pentingnya Kesejahteraan Satwa Liar
