Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Kaki Gajah Terluka Kena Jerat di Pedalaman Aceh

983
×

Kaki Gajah Terluka Kena Jerat di Pedalaman Aceh

Share this article
Anak gajah sumatera diselamatkan dari jerat di kawasan APL, Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. | Foto: Istimewa/Haba Aceh
Anak gajah sumatera diselamatkan dari jerat di kawasan APL, Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. | Foto: Istimewa/Haba Aceh

Gardaanimalia.com – Anak gajah sumatera terjebak di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya, akibat terkena jerat.

Hewan yang masuk dalam keluarga Elephantidae itu diketahui oleh BKSDA Aceh, tengah terjerat atas laporan dari warga setempat.

pariwara
usap untuk melanjutkan

Usai laporan masuk, Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza langsung terjunkan tim ke lokasi guna lakukan penanganan medis. Tim selamatkan satwa dilindungi itu bersama personel Resort Aceh Jaya dan anggota CRU Sampoiniet.

Pencarian anak gajah dilakukan pada Rabu (17/5/2023). Upaya itu berlangsung selama 45 menit sampai akhirnya satwa ditemukan dalam kondisi terluka.

Dalam keterangan tertulis, Gunawan jabarkan tentang kondisi satwa. “Akibat terkena jerat gajah tersebut mengalami luka parah di bagian pergelangan kaki kanan depan,” ujar Gunawan, Jumat (19/5/2023).

Saat tim datang, jerat tampak masih menempel pada bagian kaki sebelah kanan anak gajah. Tim pun langsung lakukan pembiusan, dan berupaya melepas jeratan tersebut.

Dalam penanganan medis pada luka akibat jerat, tim berikan antibiotic long acting, anti inflamasi, analgesik dan injeksi vitamin, serta supporting lainnya.

“Sesuai informasi dari warga diketahui bahwa jerat tersebut adalah jerat tali tembang yang teridentifikasi untuk rusa,” kata Gunawan.

Menurut hasil observasi, mamalia kecil dengan jenis kelamin jantan itu diperkirakan berusia sekitar 3 sampai 3,5 tahun. “Dengan berat badan sekitar 658 kilogram,” ungkapnya.

Gajah Sumatera Kembali ke Hutan

Hewan gajah saat diselamatkan. | Foto: Antara-HO
Hewan gajah saat diselamatkan. | Foto: Antara-HO

Lebih jauh, Ia menyampaikan bahwa setelah kurang lebih dua jam perawatan, hewan endemik Pulau Andalas itu disadarkan dengan menggunakan antidot.

“Gajah ketika ditemukan tinggal sendiri,” ujar Gunawan. Akan tetapi, lanjutnya, biasanya sang induk tetap memantau dari kejauhan.

Hewan liar itu lantas dilepas ke kawasan hutan. “Kondisi gajah terlihat sehat sehingga kita lepas. Namun, tetap kita pantau dan ada tim yang memantau”.

Lalu, ketersediaan pakan gajah sumatera juga cukup di areal tersebut. Terlebih, hewan langka itu berada di dekat alur sungai.

“BKSDA Aceh mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa”.

Selain itu, Ia sampaikan agar warga tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi.

Tidak boleh melukai, baik dalam keadaan hidup ataupun mati, serta tidak memasang jerat ataupun racun yang dapat akibatkan kematian satwa liar dilindungi, imbuhnya.

Jika melakukan hal itu, maka dapat dikenakan sanksi pidana sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments