Konflik di Aceh Tengah Diduga Karena Ruang Gajah Terganggu

Bayu Nanda
3 min read
2023-02-08 13:43:02
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Konflik yang terjadi antara gajah dan petani di Aceh Tengah masih didalami pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Interaksi negatif antara manusia dan mamalia raksasa tersebut terjadi pada Minggu (5/2/2023) sore di Dusun Daling, Desa Kekuyang, Kecamatan Ketol, Aceh tengah.

Kepala BPBD Aceh Tengah, Andalika menjelaskan, sembilan petani sedang bergotong royong membangun rumah kebun sampai akhirnya seekor gajah jantan datang.

Dalam peristiwa tersebut, seorang petani meninggal dunia akibat terinjak satwa dilindungi tersebut. Sementara, tiga orang lainnya mengalami luka.

"Korban meninggal warga Bener Meriah. Sedangkan tiga orang terluka," ungkap Andalika, Senin (6/2/2023) dilansir dari Detik Sumut.

Ia memaparkan, para petani tersebut merupakan warga pendatang. Konflik satwa dengan nama ilmiah Elephas maximux sumatrensis itu juga baru pertama kali terjadi di sana.

Menurut Andalika, satwa yang datang itu tidak berkelompok atau tunggal. "Ini baru pertama kali terjadi serangan gajah di sana," ujarnya.

BKSDA Aceh akan Petakan Perlintasan Gajah


Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengungkapkan bahwa rombongan besar satwa liar itu memang berada di sekitar wilayah Kecamatan Ketol.

Namun, kata Agus, kadang-kadang satu atau dua individu gajah sumatra terpisah dari kelompok besarnya.

"Yang kita dalami adalah apakah pondok kebun tempat korban beraktivitas ini berada dalam kawasan hutan atau di luar kawasan hutan. Informasi ini harus jelas," ucapnya, Senin (6/2/2023).

Agus berujar, interaksi negatif itu disebabkan oleh ruang nyaman Elephas maximux sumatrensis yang terganggu oleh aktivitas manusia.

"Oleh karenanya, ini menjadi permasalahan bagi semua pihak agar menyelesaikannya. Terutama mengembalikan ruang nyaman satwa liar," tuturnya.

Agus mengatakan bahwa beberapa upaya penanganan konflik sudah dilakukan bersama masyarakat setempat.

Di antara penanganan jangka pendek yang dilakukan adalah pemasangan kawat kejut. Dan pemasangan GPS Collar untuk mengetahui keberadaan satwa liar.

Sementara, upaya jangka panjang yang akan ditempuh oleh pihaknya adalah membuat peta wilayah pergerakan gajah liar.

"Sebab dia itu (satwa liar) tidak hanya hidup di kawasan hutan. Namun, juga di luar kawasan hutan yang menjadi perlintasan," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, akan kita petakan supaya semua pihak peduli bahwa itu kawasan perlintasan satwa liar.

Tags :
satwa liar gajah sumatera BKSDA Aceh hewan dilindungi satwa endemik Sumatra Elephas maximux
Writer: Bayu Nanda
Pos Terbaru
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Disebut Dapat ‘Bagian’ dari Perdagangan Sisik Trenggiling, Hakim Minta Kanit Polres Asahan Dipanggil
Berita
25/04/25