Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Shahnaz D.
3 min read
2025-02-15 17:38:02
Iklan
Gardaanimalia.com - Kebun sawit milik warga di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengalami kerusakan akibat disambangi kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar. | Foto: Ilustrasi gajah sumatra/Canva

Gardaanimalia.com - Kebun sawit milik warga di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengalami kerusakan akibat disambangi kawanan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar.

Mengutip Antara, Camat Sungai Mas, Zulkifli memperkirakan lahan seluas 38 hektare lahan terdampak dalam kejadian ini.

“Lahan seluas 38 hektare ini merupakan data estimasi sementara yang kami kumpulkan dari informasi masyarakat dan kepala desa,” ujar Camat Sungai Mas Zulkifli, Minggu (9/2/2025), melansir dari Antara.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Ujang Wisnu Barata dalam pesannya kepada Garda Animalia mengatakan, luas 38 hektare tersebut perlu dikaji kembali. 

"Karena berdasarkan laporan tim lapangan, untuk kerugian atau kerusakan kebun sawit sekitar 10 hektare dan ladang padi sekitar 1 hektare," ujarnya, Rabu (12/2/2024).

Ujang mengatakan, ada lima desa terdampak, yaitu Desa Gunong Buloh, Desa Ramiti, Desa Pungki, Desa Tanoh Mirah, dan Desa Gleng. 

Kawanan gajah yang melewati kawasan tersebut terdiri dari dua kelompok gajah yang berasal dari kelompok Aceh Jaya dan kelompok Alue Kuyun.

Ujang pun membenarkan bahwa lokasi yang berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) dan Hutan Produksi (HP) tersebut merupakan jalur jelajah gajah. 

Pihaknya juga telah mengecek lokasi dan melakukan penanganan dengan menggiring gajah agar keluar dari kebun. Namun, timnya menemui beberapa kendala.

"Gajah sulit dihalau karena kondisi habitat sudah tidak kondusif akibat aktivitas manusia, [yaitu] pertambangan, perambahan, dan pembukaan lahan baru," paparnya. 

Dalam catatan BKSDA, konflik gajah di Kecamatan Sungai Mas sudah berlangsung sebanyak tujuh kali sejak 2024.

Pada 2024, empat kali konflik dirasakan masyarakat di Desa Tanoh Mirah, Desa Gleung, dan Desa Lancok.

Sementara pada awal 2025 ini, sudah terjadi tiga kali interaksi negatif di Desa Tanoh Mirah, Desa Gleng dan Desa Gunong Buloh.

Sementara, dalam keterangan persnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat telah terjadi 34 kasus interaksi negatif antara gajah dan manusia sejak akhir 2024.

Merespons hal itu, BPBD telah membentuk Tim Reaksi Cepat Penanganan Interaksi Satwa Liar dengan Manusia (Wildlife Responsive Unit/WRU-BPBD) melalui SK Bupati Aceh Barat Mp.349 Tahun 2024.

“Tim ini melaksanakan tugas terfokus pada proses penghalauan gajah yang masuk ke pemukiman atau perkebunan warga,” jelas BPBD Aceh Barat, seperti dikutip dari Beritasatu.

Tags :
gajah Elephas maximus sumatranus konflik gajah interaksi negatif Aceh Barat
Writer: Shahnaz D.
Pos Terbaru
Empat Ekor Kakatua dari Seram Gagal Dibawa menuju Pulau Ambon
Empat Ekor Kakatua dari Seram Gagal Dibawa menuju Pulau Ambon
Berita
20/02/25
Elang hingga Landak Jawa Dilepasliarkan di Pegunungan Sanggabuana
Elang hingga Landak Jawa Dilepasliarkan di Pegunungan Sanggabuana
Berita
20/02/25
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
Harapan Baru, Gajah Septi Lahirkan Anak dalam Kondisi Sehat
Berita
20/02/25
Sebanyak 982 Ekor Burung Diselundupkan di Sasis Truk di Bakauheni
Sebanyak 982 Ekor Burung Diselundupkan di Sasis Truk di Bakauheni
Berita
20/02/25
Setahun Berjalan, Hasil Survei Macan Tutul Jawa Diumumkan ke Publik
Setahun Berjalan, Hasil Survei Macan Tutul Jawa Diumumkan ke Publik
Berita
19/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Lampung akan Direlokasi
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Lampung akan Direlokasi
Berita
19/02/25
Belum Memenuhi Syarat LK, Kebun Binatang Serahkan Satwa Dilindungi ke BKSDA
Belum Memenuhi Syarat LK, Kebun Binatang Serahkan Satwa Dilindungi ke BKSDA
Berita
18/02/25
Payang, Bayi Orangutan yang Diselamatkan dari Kejaran Anjing
Payang, Bayi Orangutan yang Diselamatkan dari Kejaran Anjing
Berita
18/02/25
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Berita
17/02/25
Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Berita
17/02/25
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Berita
15/02/25
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Berita
15/02/25
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Berita
14/02/25
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Opini
13/02/25
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Berita
13/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Berita
13/02/25
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Berita
10/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Edukasi
07/02/25
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Berita
07/02/25
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Berita
06/02/25